Debat Terakhir Pilkada Bungo
MUARA BUNGO – Dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bungo, yakni paslon nomor urut 1 Sudirman Zaini-Andriansyah Zulfikar (SZ-AZA) dan paslon nomor urut 2 H Mashuri-Safruddin Dwi Aprianto (Hamas-Apri), kemarin malam (13/11) melakoni debat terakhir.
Berbeda dengan dua debat sebelumnya, debat final yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bungo ini sedikit lebih menarik dibandingkan dua kali debat sebelumnya yang mempertemukan antar sesama cabup dan sesama cawabup.
Pada enam sesi debat yang dimoderatori oleh Alfarizi itu, hanya empat sesi saja yang boleh dikatakan sama-sama terlibat antara kedua pasangan calon. Sedangkan yang sesi keempat dan kelima hanya dikuasai antara Sudirman Zaini dan Mashuri.
Perdebatan langsung seru ketika memasuki sesi keempat yang memberikan kesempatan pertama bagi pasangan nomor urut satu SZ-AZA bertanya kepada pasangan lawannya Hamas-Apri. Pertanyaan SZ soal cara pemerintah kedepan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dijawab Hamas tanpa banyak riak-riak dari pendukung kedua pasangan calon.
Suhu debat langsung meninggi ketika Hamas menanyakan soal pemberian izin Alfamart oleh SZ selaku bupati yang dikatakan Hamas sebelumnya pernah menyatakan penolakan oleh SZ, namun pada akhirnya tetap diberikan izin.
‘‘Kenapa bapak sebagai bupati tetap memberikan izin kepada Alfamart yang membuat pedagang kecil mengeluh, padahal bapak pernah menolaknya. Juga tolong berikan penjelasan kepada masyarakat ada berapa banyak izin yang telah dikeluarkan,’‘ tanya Hamas.
Mendapat pertanyaan ini, SZ mengatakan jika izin tersebut mesti dilakukan mengingat perkembangan zaman seperti sekarang. Belum lagi menurut SZ, pemberian izin itu tidak menyalahi aturan dan sudah ia batasi jumlahnya.
‘‘Kita semua memiliki hak yang sama, yang penting tidak merugikan masyarakat. Secara hukumnya izin tersebut sudah sesuai,’‘ papar Sudirman yang disambut sorak soray para pendukungnya.
Memasuki sesi kelima yang merupakan sesi tanya jawab dan menanggapi, suasana perdebatan semakin memanas. Ungkit mengungkit kinerja selama memimpin kabupaten Bungo pun dilakukan antar SZ dan Hamas.
Hamas mendapat kesempatan bertanya pertama kepada pasangan calon nomor 1 mempertanyakan kinerja Sudirman sebagai bupati Bungo, yang disebutnya seperti membiarkan kondisi Pasar Tradisional Modern (PTM) semrawut karena tidak sesuai dengan fungsi awalnya.
Dari air tergenang hingga adanya kabar warga meninggal akibat terpeleset di dalam pasar karena lantai pasar yang licin dipertanyakan oleh Hamas. Ia sendiri mengaku seperti dihilangkan perannya sebagai wakil bupati dalam mengawasi pasar tersebut.
‘‘Pembangunan PTM tidak sesuai harapan,’‘ ucap Hamas.
SZ langsung diberikan kesempatan menjawab oleh moderator debat. Menurut SZ, kondisi pasar yang licin itu memang sempat terjadi. Namun kini sudah tidak lagi setelah ia memerintahkan Dinas Pasar untuk melakukan perbaikan. Namun soal kabar PTM sudah memakan korban jiwa dibantah keras oleh SZ.
‘‘Kita sebagai pemerintah daerah harus berada di tengah. Kita sama-sama memiliki fungsi yang telah diatur undang-undang. Saudara sebagai wakil bupati tugasnya mengawasi, dan memberikan masukan kepada Saya sebagai bupati. Karena semua kebijakan yang diambil adalah kebijakan bersama,’‘ tutur Sudirman yang merujuk pada kinerja dirinya bersama Mashuri selama memimpin Bungo.