Dari Ruang Sempit, Jadi Berdampak Besar

Senin 16-11-2015,00:00 WIB

Melihat Pojok Baca Pertamina di RSUD RM

Ada pemandangan berbeda di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Radhen Mattaher Jambi sejak September 2014 lalu. Ruang sempit dibawah tangga itu dimanfaatkan untuk pojok baca. Kini, masih tetap berdiri. Meski tak begitu luas, namun banyak cerita dibalik ruang berukuran 3  X 3 meter itu.

YANI TAYIB

PAGI Itu, buku-buku sudah tersusun rapi diraknya. Orang- orang banyak yang lalu lalang melewati ruang dibawah tangga itu. Tapi, tak sedikit pula dari mereka yang singgah sekedar menengok, membaca koran, dan mampir sebentar ke pojok baca Pertamina itu.

 Berdiri sejak September 2014 lalu. Pojok baca ini merupakan salah satu CSR Pertamina EP Jambi. Meski begitu, kini untuk pengelolaan pojok baca Pertamina ini juga bekerjasama dengan rumah baca evergreen.

Ita, relawan pojok baca Pertamina mengatakan,
pojok baca ini telah di lengkapi dengan berbagai koleksi buku. Meski terletak dirumah sakit, namun tak menjadikan bahwa buku yang dimiliki pojok baca Pertamina adalah buku yang berkaitan dengan kesehatan semata. Dipojok baca, terdapat berbagai koleksi buku mulai dari agama, kesehatan, sosial dan lainnya.

Bukan hanya melengkapi koleksi buku untuk orang dewasa, sesuai dengan tujuannya, pojok baca ini juga  di peruntukan bagi anak anak yang berada di kawasan rumah sakit. Bahkan sejak berdiri hingga sekarang, pengunjung pojok baca didominasi anak anak.

“Pengunjungnya juga banyak anak anak,” akunya. Biasnya, anak anak pekerja dirumah sakit atau anak anak pasien yang memghabiskan waktu dengan membaca buku.

“Rata rata buku yang mereka pilih adalah komik atau buku cerita bergambar,” ucap Ita, salah seorang relawan yang sedang piket.

Setiap harinya pengunjung pojok baca ini bisa mencapai 15 orang. Biasanya ada saja pengunjung rumah sakit yang menengok dan  mampir ke pojok baca itu. Baik untuk membaca buku atau koran sambil menunggu antrian dirumah sakit. Memberikan kontribusi yang besar, pojok baca ini terkadang juga dikunjungi oleh para mahasiswa. Diakui Ita, terkadang ada saja mahasiswa yang datang untuk meminjam buku.

Ya benar di pojok baca ini bukan hanya sekedar sebagai tempat untuk menunggu antrian di rumah sakit atau mengobati suntuknya menunggu di rumah sakit. Tapi pojok baca ini juga memiliki fungsi yang sama seperti perpustakaan.

Semua orang bisa bergabung menjadi anggota dan bisa meminjam buku-buku yang tersedia seperti kayaknya perpustakaan besar. “Banyak juga yang pinjam buku, bahkan perawat atau dokter disini juga ada yang baca baca dan pinjam buku kesehatan. Disini kami jga memiliki keanggotaan untuk semua umur,” terangnya sambil merapikan buku buku dirak pojok baca.

Karena kehadirannya sangat diminati oleh anak anak, pojok baca ini juga menyediakan fasilitas menggambar seperti krayon. “Anak anak yang datang juga bisa gambar, karena kami menyediakan alat gambar,” tuturnya.

Diantara cerita pojok baca ini, juga terbesit cerita lain dimana kini pojok baca ini juga menyediakan fasilitas gerobak baca. Gerobak yang menyerupai troli itulah diisi buku buku dan diletakkan diberbagai sudut ruangan dimana setiap harinya lokasi gerobak baca ini berpindah pindah. gerobak baca ini diperuntukan untuk memudahkan pengunjung rumah sakit dan pasien yang  tidak sempat datang ke pojok baca. Satu hal yang bisa dijadikan lelucon namun mengiris hati adalah dimana ada saja jumlah buku yang berkurang dari gerobak baca ini.

Meski begitu, pojok baca ini masih tetap berdiri.  Setidaknya dengan kehadiran pojok baca ini bisa meningkatkan  minat baca masyarakat.

Tags :
Kategori :

Terkait