BRUSSELS - Ledakan bom di Paris sudah membuka luka lama Belgia dengan tragedy di Heysel tiga dekade silam. Begitu traumanya Belgia dengan tragedy di stadion yang sudah berganti nama jadi King Baudouin itu, mereka tidak berani mengambil resiko menggelar laga uji coba dengan Spanyol.
Seharusnya, laga itu berlangsung dini hari tadi WIB. Pertanyaannya, Brussels dan Paris terpisah jarak ratusan kilometer jauhnya. Bagaimana bisa batal? Berdasarkan info di situs resmi federasi sepak bola Belgia KBVB, pemerintah Belgia mencium adanya kans Brussels menjadi kota kedua yang diguncang teror tersebut.
Terlebih setelah ada informasi bahwa tiga pelaku teror di Paris mampu menembus perbatasan Prancis-Belgia. Dan, semua pelaku itu masih buron dan bebas berkeliaran! “Karena itulah laga menghadapi Spanyol resmi dibatalkan,”kicau akun Twitter resmi timnas Belgia, @BelRedDevils.
Pengumuman pembatalan itu dikeluarkan KBVB Senin malam waktu setempat atau Selasa WIB kemarin (17/11). Sebab, baru pada hari Senin itu pemerintah Belgia menaikkan level keamanan menjadi level tiga atau bahaya. Tidak ada pengumuman kapan pertandingan itu akan digelar kembali.
KBVB menyebut, keputusan ini dibuat demi menghindari jatuhnya korban jiwa seperti di Paris. Atau seperti saat Tragedi Heysel yang menelan 39 korban jiwa. “ Kami tidak mau mengambil resiko keamanan terhadap para pemain dan fans yang sudah ada di sini,”sebut KBVB.
Batalnya laga ini membuat niat Belgia mengukur kemampuannya dengan Spanyol tidak terealisasi. Apalagi, pada laga uji coba sebelumnya Eden Hazard dkk menggilas tim juara dunia 2006 Italia 3-1. Pelatih Marc Wilmots sebagaimana dikutip dari Daily Mail menyebut timnya sudah siap untuk bentrok derngan juara bertahan Euro itu.
Diakuinya, selama di Brussels para pemainnya sama sekali tidak terpengaruh dengan kondisi di Paris. Wilmots merasa tidak ada gangguan keamanan selama timnya menginap di Crowne Plaza Hotel. Dia baru mendapatkan informasi itu saat menghadiri pertemuan dengan KBVB pada Senin malam.
“Kami bisa menerima keputusan ini, nyawa manusia jauh lebih penting daripada sebuah pertandingan sepak bola,”tutur pelatih berusia 46 tersebut. Sementara itu, begitu penundaan pertandingan sudah diumumkan, timnas Spanyol langsung berkemas kembali ke negaranya keesokan harinya.
Dilansir dari AS, Iker Casillas dkk sudah mendarat di Barajas Airport di Madrid, pada Selasa siang waktu setempat. Pelatih Vicente del Bosque menyebut keinginan para pemainnya untuk menyentuh rumput King Baudouin dan mengalahkan Setan Merah Belgia cukup besar.
Dalam wawancaranya sebelum meninggalkan Brussels, Del Bosque memahami apa yang jadi latar belakang di balik penundaan laga terakhir anak asuhnya pada tahun 2015 ini. “Nyatanya, kami sekarang harus kembali ke Madrid lebih awal, mungkin ini lebih baik,”sebutnya.
Meski demikian, La Furia Roja (julukan timnas Spanyol )sebagaimana yang dilaporkan di Associated Press sudah meminta jaminan keamanan sejak tiba di ibukota Belgia itu Senin pagi. “Tidak ada yang senang dengan kondisi seperti ini, karena kami di sini untuk bermain dan menghibur fans. Bukan membuat fans kami ketakutan,”tegasnya.
(ren)