Pengelolaan Aset dan Pendidik Oleh Pemprov Jambi
Pemkab/Pemkot Ngaku Inventarisir Aset
JAMBI – Tugas Dinas Pendidikan Provinsi Jambi kedepan akan semakin berat. Mengingat, ratusan SMA/SMK segera bakal dikelola oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi. Proses penyerahan tersebut saat sedang tahapan proses verifikasi pihak kabupaten/kota se provinsi Jambi.
Kepala Dinas Pendidikan Sungaipenuh, Pagaruyung Harahap mengatakan, jumlah SMA di Sungaipenuh yang akan diserahkan ke Pemprov Jambi berjumlah 7 SMA, dimana SMA Negeri 5 sekolah dan SMA swasta 2 sekolah. Sedangkan SMK yang akan diserahkan berjumlah 5 sekolah. \"Total 12 sekolah yang akan diserahkan,\" ujarnya.
Dikatakannya, saat ini pihaknya sedang proses pendataan aset sekolah yang akan diserahkan. Direncanakan bulan Maret 2016 aset sekolah diserahterimakan dengan pihak Pemprov Jambi. Selain itu saat ini juga sedang prpsea pendataan pegawai, guru di SMA dan SMK yang akan diserahkan.
Bupati Muarojambi, Burhanuddin Mahir sendiri mengaku pihak kabupaten hanya dapat mengikuti kebijakan pusat. Dan dirinya sebagai Bupati akan mematuhi peraturan tersebut.
\"Jadi jangan hanya SMA dan SMK karena jumlahnya tidak seberapa, sekalian saja ambil SD dan SMP, jadi dana kami bisa untuk membangun infrastruktur lainnya,\" ungkap Bupati.
Senada, Kadisdik Tanjungjabung Barat, Wahidin mengatakan pihaknya sudah mendata kekurangan sekolah.
\"Setelah kita data keseluruhannya ada 34 sekolah menengah atas atau sederajat yang akan dipindahkn kewenangannya,\" ujar kadis.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tebo, Triyatna mengaku bahwa saat ini proses penyerahan SMA dan SMK dari pihak Kabupaten ke pihak Provinsi sedang berjalan. Dan saat ini sedang berjalan tahapan awal yaitu penyerahan data.
Sedangkan, Kadisdik Tanjabtim, Feri Marjoni mengungkapkan kewenangan efekti SMA/SMK sederajat diambil alih oleh pihak Provinsi baru akan berlaku tahun 2017 mendatang.
\"Itu semua sudah efektif Provinsi yang menangani,\" kata Feri diruang kerjanya kemarin (24/11).
Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pendataan berupa aset, tenaga pengajar dan tenaga administrasi. Pasalnya setelah diambil alih Pemprov, maka tenaga pengajar dan tenaga administrasi menjadi pegawai Pemprov Jambi, bukan lagi menjadi pegawai Pemkab Tanjabtim.
\"Maret 2016 mendatang kami mulai melakukan verifikasi yang sifatnya menentukan kondisi sekolah dan tenaga pengajar, ini kami lakukan hingga Oktober 2016,\" jelasnya.
Mengenai jumlah SMA/SMK sederajat di Tanjabtim, sambungnya, keseluruhan berjumlah 19 SMA/SMK sederajat, yang terdiri 11 SMA Negeri, 6 SMK Negeri dan 2 SMK swasta.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Rahmat Derita mengatakan, mulai 1 Januari 2017 kewenangan mengelola dan penganggaran Dikmen berada di Pemrov Jambi. “Selambatnya Maret 2016 sudah serah terima. Kalau Kemendikbud mengupayakan Desember 2015 sudah diserahkan. Kalau lewat dari Oktober 2016 akan menyusahkan kita menyusun anggaran pada tahun 2017,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, H. Rahmad Derita.
Menurut Rahmad, bila pada Maret 2016 penyerahan belum secara lengkap, terutama personalitinya maka akan menjadi kendala pihaknya. “Makanya kita minta lebih cepat lebih baik. Kalau ada kekurangan bisa cepat dilengkapi,” harap Rahmad.
Lalu bagaimana pengelolaan Dikmen sendiri di kabupaten/kota, Rahmad mengakui bahwa masalah ini masih di kaji di Kemendikbud. “Tapi kita mengusulkan kantor cabang Diknas kab/kota. Kalau bisa eselon IIIB-lah,” akunya.
Lalu bagaimana dengan kota Jambi ? Didaerah ini ada 41 SMA, dimana 11 Diantaranya Negri, dan 30 diantaranya sekolah Swasta. Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berjumlah 36 sekolah, dengan kategori SMK Negri hanya ada 5 Sekolah dan SMK Swasta sebanyak 31 Sekolah. Semuanya akan diserahkan ke Provinsi Jambi. (dik/era/bjg/yos/sun/fiz) (kta)