Seperti halnya di Indonesia, memilih merupakan hak warga negara di Sri Lanka. Tingkat partisipasi pemilihnya pun hampir sama dengan Indonesia, yakni persen. ‘’Tapi, di negara kami, pemilu tidak menjadi hari libur nasional,’’ lanjutnya. Kalaupun ada, libur tidak dilakukan serempak.
Pekerja yang jarak kediamannya ke tempat kerja lebih dari 25 kilometer berhak untuk libur. Sebaliknya, untuk yang jarak ke tempat kerja cukup dekat, tidak sampai 25 kilometer, diberlakukan libur setengah hari. Karena itu, dia menilai sistem yang digunakan di Indonesia tergolong baik.
Penilaian tersebut pun diakui Ferry. Dia menjelaskan, negara-negara demokrasi kini merujuk sistem pemilu Indonesia. Bahkan, Australia yang sebelumnya sempat menjadi rujukan kini justru belajar dari Indonesia. ‘’Sistem pemilu kita ini paling rumit di dunia dan mereka belajar dari kita bagaimana mengelola pemilu yang rumit itu,’’ tuturnya.
(aiz/byu/c10/kim)