Banjir Dadakan Telan Korban

Senin 14-12-2015,00:00 WIB

Dijelaskannya. Banjir tidak hanya terjadi di RT 50 saja, sejumlah rt yang ada di Kelurahan Lingkar Selatan juga terendam banjir.

Pasca banjir, kata Faizul, nyamuk selalu banyak. Pemerintah juga tidak pernah melakukan fogingg.

”Sesekali adolah. Itupun kalo sudah ado kejadian,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan H Amek, warga Lingkar Selatan yang juga rumahnya terendam banjir. Kata Amek rumahnya menjadi langgangan banjir setiap turun hujan, hal itu terjadi karena tidak adanya salauran air di daerahnya.

”Setiap hujan, isi rumah kami habis terendam banjir,” katanya, sembari menawarkan harian ini, untuk melihat kondisi didalam rumahnya kemarin (13/12).

Wakil Walikota Jambi, Abdullah Sani, dikonfirmasi harian ini mengakui sebagian Kota Jambi memang terendan banjir. Akibat  hujan deras tadi malam (kemarin red), ada beberapa titik yang terkena banjir, yang paling parah di Lingkar Selatan, Suka Karya Kota Baru, Telanai, Jelutung, Pal V, Sulanjana, Kenali Besar, dan lainnya. Ada banyak. “Bukan musibah lah, tapi cobaan dan ujian untuk kita semua,” katanya.

Dalam hal ini, kata Abdullah Sani, pihaknya sudah melakukan rapat bersama camat se Kota Jambi, untuk antisipasi jangka pendek, bagaimana menyikapi kejadian ini, karena melihat cuaca akhir-akhir ini agak ekstrim.

”Kita intruksikan kepada lurah untuk mendata titik banjir, kemudian disejumlah titik tersebut akan dibuat posko pemantauan, sehingga bisa langsung terpantau oleh pemerintah,” katanya.

Untuk antisipasi jangka panjang, kata Abdullah Sani, pihaknya terlebih dahulu akan melihat penyebab banjir tersebut, setelah tahu Pemerintah Kota akan melakukan pembenahan.

”Tentu ini butuh waktu, tidak semudah mebalikkan telapak tangan. Ini masalah teknis, tugas dari PU dan Tata Ruang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Kota Jambi Ridwan mengatakan, pihaknya sudah menghimbau kepada masyakat untuk mewaspadai cuaca saat ini, curah hujan yang cukup tinggi. Hujan yang tinggi kata Ridwan kadang disertai angin puting beliung.

”Untuk itu masyarakat harus memperhatikan lingkungan, ada pohon besar dekat rumah, dipangkas atau ditebang, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.

Saat ini kata Ridwan, kondisi sungai Batanghari masih normal.

”Debit Sungai Batanghari saat ini 11.50, ini masih normal. Kalau 12-13.50 itu sudah waspada, kenaikan 50 cm itu sudah siaga. Jika sudah 15 Meter, itu sudah tanggap darurat, masyarakat sudah harus dievakuasi,” katanya.

Jika hal itu terjadi, kata Ridwan titik penampungan sudah disiapkan, seperti tenda darurat, logistic, tempat evakuasi dan beras ada 130 ton.

”Itu sudah kita sipakan jika masyarakat sudah dievakuasi. Titik penampungan ada 27 titik yakni di daerah dataran tinggi,” pungkasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait