Jalan Diblokir, Pilkada Muratara Rusuh
Timses Paslon Bawa Sajam Pakai Ambulance
SAROLANGUN-Memanasnya suhu politik di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang berujung pada pemblokiran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), imbas dari penolakan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilkada Muratara kemarin (16/12), membuat arus lalu lintas di ruas jalan tersebut lumpuh.
Jajaran Polres Sarolangun terpaksa mengalihkan arus kendaraan yang ingin melewati ruas jalan tersebut ke jalur yang lain sejak Rabu sore (16/12) sekitar pukul 17.30 Wib.
Selain itu, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan yang berdampak terhadap masyarakat Sarolangun, mengingat Kecamatan Singkut berbatasan langsung dengan Muratara, Kapolres Sarolangun AKBP Bostang Panjaitan bersama Kasat Reskrim, AKP Buheri dan Kapolsek Singkut, AKP Ginda Silalahi masih berjaga-jaga di perbatasan Singkut dengan Muaratara, tepatnya di desa Simpang Nibung.
‘‘Kendaraan yang akan melewati jalur Singkut-Muratara, sebaliknya mengalihkan kendaraan agar melewati jalur Sarolangun-Jambi,’’ ujar Kapolres.
Bukan hanya itu, akibat nekatnya para pengguna kendaraan roda dua dan empat menorobos Jalinsum Singkut-Muratara, tercatat enam orang warga sudah menjadi korban, karena terkena imbas dari kejadian memanasnya kondisi di Rupit.
“Kami menghimbau, kalau warga masih sayang dengan harta dan nyawa, maka sebaiknya menahan diri untuk tidak melewati Jalinsum Singkut-Muratara. Sebab, Jalinsum di Rupit diblokir oleh sekelompok warga. Bagi kendaraan yang akan menuju provinsi Sumatera Selatan dan Jakarta, diminta untuk melewati Kota Jambi,” tegasnya.
Penyerangan KPU Digagalkan
Sementara itu, tak terima pasangan calon (paslon) jagoannya kalah di Pilkada Muratara, tim sukses (timses) dan simpatisan melakukan berbagai aksi sebagai bentuk kekecewaannya. Mulai menolak hadir dan menandatangani hasil pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat kabupaten.
Memblokir jalan umum dan membakar ban bekas hingga berupaya mengacaukan pleno rapat perolehan suara yang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) dengan membawa senjata tajam (sajam).
Di Kabupaten Muratara, suasana sempat mencekam saat KPU Muratara menggelar rapat pleno rekap perolehan suara. Sekitar pukul 09.00 WIB, massa kembali melakukan pemortalan Jalinsum, tepatnya di Jembatan Rupit, Kecamatan Rupit.
Jumlah pendemo tersebut mencapai ratusan orang. Selain menumpukkan batubata di tengah jalan, mereka juga membakar tumpukan ban bekas dan kayu. Hingga berita ini diturunkan, pemblokiran jalan masih berlangsung.
Di lain tempat, pihak kepolisian berhasil mengamankan 16 oknum tidak dikenal yang diduga hendak mengacaukan jalannya rapat pleno di KPU Muratara. Awalnya, massa mengunakan dua kendaraan ambulance serta mobil operasional salah satu partai masuk ke halaman kantor KPU Muratara di Desa Noman, Kecamatan Rupit.
Pihak kepolisian langsung mencegat dua mobil tersebut. Saat digeledah, dari dalam mobil ditemukan berbagai jenis senjata tajam (sajam), ketapel, dan senjata api (senpi) jenis kecepek.
Diduga senjata tersebut akan digunakan para pelaku untuk menyerang sekretariat KPU Muratara. Para pelaku kemudian dibawa ke halaman KPU Muratara, selanjutnya diamankan ke Polres Mura untuk diperiksa lebih lanjut.
Informasi dihimpun, sejumlah pelaku mengaku berasal dari daera Pauh, Kecamatan Rawas Ilir. Kapolres Mura AKBP Herwansyah Saidi melalui Kasat Reskrim Mura AKP Satria Dwi Darma mengaku masih mendalami motif para pelaku membawa senjata tajam.