“Karena pusat melihat ada banyak potensi yangbelum tergarap pada waktu evaluasi kemarin. Protensi yang belum tergarap ini sebetulnya tergantung ketersediaan halhal yang berhubungan dnegan investasi tadi,” ungkapnya.
Selain sektor agro, beriringan dengan MEA maka diirnya mengatakan masih ada insutri jasa yang diperkirakan bisa masuk sebagai lahan investasi di Provinsi Jambi. Keberadaan provinsi Jambi yang dekat dengan wilayah negara Asean bisa menjadi peluang industry jasa.
“Industri jasa yang dimaksud lebih kepada jasa pelatihan, dimana mereka merekruit orang-orang dari Negara mereka sehingga ini kemungkinan bukan dikembangkan orang Jambi tapi dari luar,” terangnya.
Mengenai target penyerapan tenaga kerja, sepanjang 2016 kedepan, dirinya meyakini akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dua kali lipat. Setidaknya sebanyak 10 ribu tenaga kerja bisa diserap dari realisais investasi 2016 mendatang.
(yni)