Virus Zika Serang Warga Jambi

Kamis 28-01-2016,00:00 WIB

                Meskipun begitu Untung meminta masyarakat tetap waspada. Dia mengatakan selama masyarakat bisa menjalankan hidup bersih dan mencegah penularan demam berdarah, otomatis bisa mencegah penyebaran virus Zika ini. Sebab penularan virus Zika identik dengan DBD, yaitu melalui vektor (pembawa virus) nyamuk.

                Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar BiasaKemenkes Ratna Budi Hapsari mengatakan, kewaspadaan pada virus ini sudah dilakukan sejak lama. Pasalnya, sudah ada beberapa kasus diduga akibat serangan Virus Zika yang terjadi di Indonesia.

                ’’Tapi memang, sangat jarang sekali. Tidak pernah sampai ada kejadian luar biasa dan kebanyakan tidak sampai di rumah sakit (pengobatannya, red),’’ tuturnya saat ditemui di Kantor Kemenkes, kemarin (26/1).

                Menurut penuturannya, virus ini memiliki kekerabatan dekat dengan Virus Dengue dan virus Cikungunyah. Penularannya pun sama. Ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti.

                Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, dari manifestasi klinis yang dikumpulkan, penyakit akibat serang Virus Zika ini tidak separah yang penyakit demam berdarah (DB), yang disebabkan oleh virus Degue. Tak ada gejala shock, demam tinggi hingga berujung kematian.

                ’’Dari literature yang kami kumpulkan, manifestsasi klinisnya lebih ringan dari DB. Gejalanya demam, nyeri otot hampir mirip seperti cikungunya memang,’’ tuturnya.

                Tapi tak berarti masyarakat boleh menyepelekan keberadaan virus ini. Kemenkes tetap menghimbau masyarakat untuk terus waspada. Apalagi pada musim penghujan saat ini.

                Sama seperti antisipasi penyakit DB, masyarakat diminta untuk terus menjaga kebersihan. Melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur. Kemudian, bila memiliki bagian-bagian rumah dengan genangan air, disarankan disertai dengan adanya pemakan jentik.

                ’’Penangananya tidak perlu dibedakan. Ini kan virus belum ada obatnya sama dengan DB, jadi sasarnnya tentu vektor penyakitnya,’’ jelas perempuan berkerudung itu.

                Disinggung kesiapan Kemenkes menangani wabah akibat virus ini, Ratna meyakinkan bila pihaknya siap. Hal itu bisa dibuktikan dengan penanganan penyakit DB yang kini bisa diturunkan angka kematiannya. ’’Penyakit DB saja sudah bisa kita tangani. Apalagi zika yang notabenenya lebih ringan. Saya berani jamin siap,’’ tegasnya.

                Kekhawatiran pemerintah rupanya bukan hanya untuk warganya di dalam negeri. Namun, warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berdomisili di negeri asing. Apalagi, WNI di Brazil yang saat ini sedang hiruk pikuk mengatas wabah tersebut. Pemerintah pun sudah menghimbau agar WNI di negara samba itu terus berhati-hati dalam melakukan kegiatan.

                ’’Kami melalui KBRI terlah mengingatkan WNI disana untuk lebih berhati-hati dan waspada. Kami mengharapkan komunikasi baik antar WNI maupun WNI dengan KBRI lebih intensif dengan adanya wabah tersebut,’’ terang juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

                Menurut informasi yang diterima, pria yang akrab disapa Tata tersebut mengaku belum ada kabar mengenai WNI yang terjangkit virus Zika disana. Namun, pihaknya akan terus memantau kondisi Brazil terutama di dua pusat penyebaran wabah yakni Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

                ’’Saat ini WNI yang tinggal di Brazil mencapai 345 orang,’’ ungkapnya.

                Sementara itu, Sekretaris Pertama KBRI Brazil Febrizki Bagja Mukti mengaku, aktifitas sehari-hari di Brazil masih berjalan normal. Menurutnya, kebanyakan masyarakat lokal termasuk WNI disana masih bekerja secara normal. Hanya saja, pihak pemerintah memang lebih giat untuk melakukan program sanitasi lingkungan.

                ’’Kalau diibaratkan seperti program DBD (demam berdarah) di Indonesia. Meski ada penyemprotan dan pembersihan genangan, tidak sampai pada tahap siaga,’’ ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait