Bagaimanapun, Indonesia harus bangga karena sudah punya pembalap di F1. Dan, tahun ini, hanya ada 13 negara yang terwakili di F1.
’’Jangan diberi target muluk-muluk. Supaya Rio bisa membalap tanpa beban,’’ pungkasnya.
Kemenangan Rosberg Buka Musim F1 2016
Sementara itu, Lomba pertama Formula 1 2016 kemarin (20/3) berawal dengan harapan luar biasa, khususnya bagi penggemar Ferrari. Pasangan Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen mampu melakukan start spektakuler, melaju 1-2 di akhir putaran pertama.
Namun, pada akhirnya, Grand Prix Australia berakhir dengan ’’skenario normal’’. Duo Mercedes melenggang, menyelesaikan lomba 57 putaran itu pada urutan 1-2.
Nico Rosberg meraih kemenangan, diikuti juara bertahan dunia Lewis Hamilton. Vettel hanya mampu finis di urutan ketiga, diikuti jagoan tuan rumah Daniel Ricciardo (Red Bull-TAG Heuer).
Sebenarnya, Mercedes sudah menunjukkan keunggulan kecepatan mutlak di babak kualifikasi Sabtu lalu (19/3). Lewis Hamilton merebut pole position ke-50 dalam karirnya, diikuti Rosberg.
Setelah start pertama dibatalkan karena mobil Daniil Kvyat (Red Bull) mogok, sebenarnya tidak ada ekspektasi besar untuk mengalahkan duo Mercedes itu di garis start.
Ternyata, Vettel mampu melakukan start istimewa. Menyelinap di antara Hamilton dan Rosberg, memimpin di tikungan pertama. Ketika Hamilton dan Rosberg mencoba ’’menata posisi’’, Raikkonen menyelinap ke urutan kedua.
Posisi itu terus bertahan hingga belasan putaran, dari 57 yang dijadwalkan. Memberikan harapan bagi para penggemar Kuda Jingkrak, Ferrari bisa mencuri Grand Prix Australia.
Situasi berubah drastis pada putaran ke-17. Kecelakaan spektakuler terjadi, Fernando Alonso (McLaren-Honda) menabrak bagian belakang mobil Esteban Gutierrez (Haas-Ferrari), lalu salto di udara.
Kedua pembalap tidak apa-apa, walau mobil Alonso hancur. Karena kondisi lintasan penuh serpihan mobil, lomba pun dihentikan dulu (red flag). Semua peserta harus parkir berurutan di jalur pit.
Dalam 20 menit ’’masa istirahat’’ itu, Mercedes melakukan strategi jitu. Yakni, mengganti ban Pirelli di mobil Rosberg dan Hamilton dengan jenis medium. Setelah itu, keduanya akan dipaksa melaju tanpa pit stop hingga akhir lomba.
Sementara Ferrari masih menggunakan ban supersoft (paling lunak tersedia di Australia), harus melakukan minimal satu kali lagi pit stop.
Sejak saat itu, Ferrari tinggal menunggu momen kekalahan. Vettel mencoba melaju secepat mungkin, tetapi tidak mampu meninggalkan Rosberg karena ban supersoft-nya cepat tergerus.
Vettel pun masuk pit pada putaran ke-35. Grand Prix Australia resmi milik Mercedes setelah itu.