JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang berbahagia. Kemarin (15/5), usianya tepat 74 tahun. Syukuran pun digelar di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tidak ada kue tart, hanya tumpeng nasi kuning. Yang paling utama, seluruh keluarga berkumpul untuk merayakannya.
Sepanjang acara, JK yang kemarin mengenakan batik berwarna biru terus semringah. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu terus didampingi sang, istri, Mufidah Kalla. Tentu saja, potongan tumpeng pertama dipersembahkan untuk sang pujaan hati nan setia.sesekali, dia berbincang dengan tamunya diselingi tawa khas.
Sejumlah kolega pun berdatangan memberikan ucapan selamat. Tampak Rachmat Gobel, Menperin Saleh Husin, Menkominfo Rudiantara, Komarudin Hidayat, Pengusaha Sofjan Wanandi, hingga Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi. JK pun sempat melayani permintaan untuk wefie bersama sejumlah kolega.
Bagi pria kelahiran 15 Mei 1942 itu, umur dibagi menjadi tiga macam. Pertama adalah umur di KTP. Umur itu sudah jelas tanggal, bulan, dan tahunnya. Kedua, umur biologis. Apakah dia masih sehat atau tidak. Ketiga adalah umur semangat. ’’Apakah masih ada kemauan, semangat kerja, spirit untuk maju, atau tidak,’’ tuturnya.
Idealnya, ketiga macam umur itu tidak saling memengaruhi. Namun, tidak semua orang bisa. ’’Ada orang yang umurnya (KTP) muda, tapi umur biologisnya, kesehatannya kurang,’’ lanjut mantan Ketua Umum Partai Golkar itu. Begitu pula sebaliknya. JK mengatakan, dia berusaha agar di usianya yang sekarang bisa tetap sehat dan berkarya.
Komarudin Hidayat juga berpendapat senada. Bagi dia, usia dan umur itu berbeda. Usia adalah angka yang tertera di kartu identitas. Sedangkan, umur lebih pada kualitas dalam diri. ’’Pak JK itu keduanya. Umurnya panjang, tapi produktif,’’ tuturnya. Sampai saat ini, tambahnya, JK selalu menjadi teman diskusi yang asyik dan terbuka.
(byu/agm)