MERANGIN - Pondok Pesantren Syech Maulana Qori yang terletak di di desa Titian Teras, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin rata dengan tanah. Ini setelah dilalap si Jago Merah Rabu (18/5) sekitar pukul 04.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut ,namun ratusan buku sekolah, buku kitab, lemari, peralatan masak, dan pakaian santriwati ikut hangus. Sedangkan yang tersisa hanya baju yang ada di tubuh masing – masing santri.
Dari kejadian tersebut, sedikitnya 38 santriwati diungsikan di asrama Ponpes yang tidak jauh dari asrama yang sudah hangus.
“Saat itu ada santri yang melihat kepulan asap di salah satu asrama. Kemudian api cepat membesar, kita tidak dapat memadamkannya,”ungkap Drs Abbas wakil pimpinan pondok pesantren Syeh Maulana Qori saat di wawancarai sejumlah awak media di lokasi kebakaran kemarin (18/5).
Setelah itu lanjutnya, seluruh santri berhamburan keluar asrama. Dan damkar datang setengah jam saat setelah kebakaran hanya bisa menjinakkan api setelah 10 asrama terbakar.
‘’Kebakaran diduga akibat konsleting listrik, karena awalnya api itu muncul dari atap,’’ tukasnya.
Bupati Merangin Alharis saat meninjau tragedi kebakaran mengungkapkan, sangat prihatin. Hal ini tentu membuat santri trauma. ‘’Dari musibah ini bisa kita ambil pembelajaran bagi kita semua,”ujar bupati.
Saat itu Bupati menyalurkan bantuan sebanyak 600 kilo beras, bantuan mie, dan juga beberapa pakaian siswa. Sedangkan untuk 10 asrama siswa yang ludes, bupati juga berjanji akan segera membangun asrama tersebut.
“Kedepan kita pemerintah Merangin akan mengupayakan segera mungkin membangun kembali asrama ini , sedangkan Untuk kitab atau alat tulis yang juga ikut terbakar insyaAllah akan segera diganti,”tukasnya.
Pantauan di lokasi, pihak Kemenag RI juga ikut meninjau tragedi pesantren tersebut.
(amn)