“Benar kemarin saya mendaftar, sebagai orang Sarolangun saya juga ingin memajukan sarolangun,” ucapnya.
Terkait karir politiknya yang terbangun di Kota Jambi, Nuzul mengaku tidak ada masalah dengan hal ini. Baginya maju di Sarolangun bukanlah main-main atau hanya mencoba-caoba.
“Tidak masalah, saya juga orang Sarolangun, saya bukan coba-coba tapi ingin membangun Sarolangun,” katanya.
Lalu apakah dirinya akan diduetkan dengan CE? Untuk hal ini Nuzul mengaku hanya mengikuti dan melihat perkembangan ke depan. Namun jika hasil survey mengaharuskan duetnya dengan CE tentu hal ini juga tidak bisa dihindari.
“Kita lihat saja nanti, karena masih ada survey. Namun jika mengharuskan mendampingi CE kenapa tidak, justru itu sangat baik,” katanya lagi.
Bagaimana dengan Madel? Nuzul menyebutkan sejuah ini selalu berhubungan baik dengan Madel. sebagai orang yang sama-sama memimpin partai komunikasi terus di lakukan.
“Kalau dengan pak madel tidak ada masalah, yang penting saya ikut aturan yang ada,” tukasnya.
Pengamat lainnya Jafar Ahmad mengatakan sengitnya Pilbup Sarolangun karena melibatkan mereka yang sebelumnya telah memiliki pengalaman bertarung seperti Maryadi Syarif, As’ad Isma dan M Madel yang merupakan mantan bupati Sarolngun.
“Di Sarolangun ini kandidatnya adalah meraka yang memiliki pengamalan bertarung. Tentu lebih siap lebih matang,” ucapnya.
Dia juga melihat, dari pengalaman itu kantong-kantong suara juga telah mereka miliki untuk memuluskan langkahnya. “Jelas sudh ada kantong suara yang mendorong mereka agar bisa maju,” ucapnya.
Hanya saja, CE selaku incumbent tetap akan lebih di untungkan karena memiliki keunggulan dan mesin poilitik yang jauh lebih siap. Artinya para penantang ini harus lebih jeli melihat kelemahan dengan menawarkan solusi pembangunan yang lebih baik.
“Jika ingin lebih baik, maka harus bisa menyakinkan masyarakat bahwa mereka jauh lebih mampu untuk Sarolangun, bi situ melalaui visi dan misi,” katanya.
Hanya saja, Jafar melihat ruang penantang untuk unggul justru akan lebih terbuka jika hanya ada dua pasangan calon yang bertarung. Biasanya milintasi penantang dalam konsi seperti ini justru tinggi di bandingkan incumbent.
“Sejuah ini yang kemungkinan bisa maju yakni CE dan Hilal yang memiliki parpol pendukung,” jelasnya.
Sementara itu, pengamat politik Suprapto Rusli mengatakan saat ini semua peluang masih sangat terbuka. Sebab penjaringan beberapa parti politik maih dalam tahap pinalisasi.
“kalau sekarang peluang terbuka, karena upaya untuk mendapatkan dukungan parpol masih berjalan, apalagi beberapa partai masih akan menggelar survey,” ucapnya.