CE – Nuzul Berpasangan, Madel ??

Kamis 02-06-2016,00:00 WIB

Jafar juga menyebutkan ada dua kemungkinan yang terjadi di balik sikap Golakr akhir-akhir ini. Pertama, jika penjaringan ini di buka atas kehendak CE, maka kemungkian CE ingin mambatasi rivalnya di Sarolangun, khusunya untuk mendaftar di Golkar. Kemudian yang kedua jika penjaringan ini dibuka atas kehendak Zoerman Manap, maka bisa jadi wakil ketua DPRD Provinsi Jambi ini telah mengetahui hasil survey CE sudah di atas angin.

“Kalau CE yang meminta dibuka, dia tidak ingin Golkar mendukung calon lain yang memiliki potensi. Tapi sebaliknya bisa jadi Zoerman telah mengetahui survei CE di Sarolangun,” katanya lagi.

Bagaimana dengan posisi Madel? Jafar menilai posisi Madel saat sepertinya belum mampu meyakinkan Zoerman. Jika keyakinan itu diberikan, maka Zoerman dipastikan tidak akan berdagang dengan kandidat lainnya.

“Zoerman sepertinya masih belum yakin, artinya dalam kontek ini Madel masih lemah di matanya. Ada kemungkian Zoerman tidak menghitung Madel di Sarolangun,” jelasnya.

Jika seperti ini, kuat dugaan Zoeman hanya memafaatkan Madel untuk mengamankan konflik internal antara kubu ARB dan AL yang setahun sempat memanas. “Kemungkinan itu bisa saja, apalagi saat ini konflik itu sudah tidak berkas lagi dimata Zoerman. Saya kira kecil kemungkinan jika Zerman ingin memberikan harapan kepada CE,” tuturnya.

Lebih lajut, dibalik semua ini bisa jadi Madel juga akan mendapatkan deal politik lain dari Zoerman yang sepertinya akan menduetkan CE bersama Nuzul. “Politik itu bisa membalikkan logika, bisa jadi Madel juga mendapatkan deal di balik semua ini. Tapi yang pasti kondisinya sekarang CE sudah mampu menyakinkan Zoerman, sedangkan madel belum bisa,”tuturnya lagi.

Akan tetapi jika tidak, maka PAN seharusnya juga bisa membaca konflik ini. Sebab bisa saja PAN meminta Madel untuk bergabung, karena secara emisonal Madel memiliki hubungan mesra bersama Zumi Zola ketua DPW PAN Provinsi Jambi.

“PAN penting itu untuk ikut bermain di Sarolangun, terutama di Pilkada. Boleh jadi madel di perhitungkan PAN untuk maju,” tukasnya.

Di bagian lain, mendaftarnya Nuzul Prakasa dan CE pada penjaringan tahap II partai Golkar tidak membuat Madel ciut nyali. Bahkan Ketua DPD II Golkar Sarolangun mengaku optimis meski mendapatkan competitor dari inertrnal sendiri.

“Optimis itu tetap, karena prosesnya juga di DPP, setelah itu siapapun yang di setujui nantinya juga kembali ke DPD II prosesnya,” ujarnya.

Madel mengaku siapapun yang ingin mandaftar baginya tidak ada masalah. Hanya saja, bagi Madel mencuatnya nama Nuzul di Sarolangun sudah terlalu jauh, mengingat karir politik putra Ketua DPD I Golkar Provisni Jambi ini tumbuh di Kota Jambi.

“Nuzul kan ketua DPD II, habitatnya di kota madya. Dia kan pernah menjadi anggota DPDR Kota Jambi, terlalu jauh kalau sudah ke Sarolangun,” ucapnya.

Menurut Madel, seharusnya Nuzul lebih fokus membesarkan Golkar Kota Jambi. Apalagi, beberapa DPD II dalam waktu dekat ini akan melakukan Musda. “Seharusnya lebih fokus membesarkan partai di sana (Kota Jambi, red),” ucapnya lagi.

Lalu apakah mendaftarnya CE dan Nuzul merupakan langkah untuk menghambat dirinya maju di Pilkada? Mantan Bupati Sarolangun ini enggan berkomentar jauh. Namun yang pasti baginya setaip penjaringan seharusnya mengikuti mekanisme.

“Kalau saya tidak bisa komentar jauh. Tapi partai itukan prosedur, saya pikir penajaringan untuk calon Bupati di tingkat Kabupaten merupakan ranahnya DPD II, tapi kalau Gubenur DPD I, begitu kalau presiden DPP,” jelasnya.

Di sisi lain, Nuzul Prakasa saat dikonfirmasi tidak membantah jika dirinya bakal maju di Sarolangun. Dengan mengikuti penjaringan Golkar, Nuzul juga mengaku memiliki kesempatan untuk membangun kabupaten Sarolangun.

Tags :
Kategori :

Terkait