Satu LP, Satu Anjing Pelacak

Jumat 05-08-2016,00:00 WIB

1.300 Tahanan Narkoban

Mendekam di Lapas Jambi

JAMBI-Peredaran Narkoba di dalam Lapas di Indonesia, bukanlah barang baru termasuk di Jambi.

Tidak hanya beredar di Lapas, para Bandar pun masih bisa mengendalikan bisnis barang haram itu kendati meringkuk di balik jeruji besi.

Dirjend Imigrasi Kemenkum HAM Ronnie F Sompie saat dialog dengan kru redaksi Jambi Ekspres kemarin sore (4/8) tidak menampik masih adanya Narkoba yang beredar di dalam Lapas.

Modus masuk, katanya, bisa dilakukan dengan  berbagai cara. Mulai lewat makanan, dilempar dari luar Lapas dan keterlibatan petugas. Ada yg mengatur sehingga bisa masuk.

‘’Kesulitan kita karena belum memiliki alat deteksi narkoba. Ini bisa dibantu oleh BNN Provinsi Jambi atau Kabupaten. Setidaknya ada anjing pelacak. Baik itu di Lapas, Bandara dan Pelabuhan,’’ katanya di hadapan CEO Jambi Ekspres Sarkawi, Pimpinan Perusahaan Setya Novanto, Pemred M Haramen serta kru redaski lainnya di lantai 2 Graha Pena Jambi Ekspres.

Memberangus narkoba yang masuk ke Lapas, katanya, merupakan komitmen Kemenkumham RI. Lapas harus bebas dari narkoba. Apalagi LP muara dari penegakan hukum.

‘’Menteri sudah menggelorakan semangat agar narkoba tak lagi masuk ke Lapas. Saat ini ada 11 tim berkunjung ke tiga wilayah. Saya dapat tugas di Jambi,’’ katanya.

Menurutnya, masing-masing tim ditugaskan untuk mengecek lapas di tiga provinsi.  Untuk Provinsi Jambi tim yang mengeceknya terdiri dari Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham RI, Ronny Franky Sompie, Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI, Milton Hasibuan dan Kasubdit Bimbingan dan Pengawasan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Christina Sri Widyastuti. Mereka juga nantinya akan mengecek seluruh lapas yang ada di Provinsi Riau dan Sulawesi Tengah. 

Artinya, katanya, tujuan dari kunjungannya yakni untuk mendukung keinginan kepala lapas dan memastikan bahwa lapas tersebut bebas dari narkoba. 

\"Bapak menteri mengutus kami untuk mengecek dilapangan bagaimana persiapan dan upaya mereka mempersiapkan lapasnya terbebas dari narkoba,\" kata Ronny. 

Untuk mewujudkannya diperlukan dukungan baik supervisi, bimbingan dan semangat. Dalam kunjungannya pihaknya menemukan beberapa kendala di Lapas Klas II A Jambi seperti jumlah warga binaan yang sudah melebihi kapasitasnya. Selain itu peralatan keamanan juga perlu dilengkapi. 

\"Kalau masalah SOP sudah berjalan sesuai prosedur, kalau ada yang perlu diperbaiki nanti kita berikan arahan.  Informasi yang kita kumpulkan dari lapas seluruh Indonesia nantinya akan dikaji lagi, \" jelasnya. 

Guna menekan peredaran gelap narkoba, Ronny menerangkan dia bersama timnya juga berkunjung ke Polda Jambi dalam rangka silaturrahmi juga meningkatkan hubungan kerja sama yang selama ini sudah berjalan. 

Tags :
Kategori :

Terkait