JAKARTA – Kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji 2017 terbang kemarin (28/7). Kendala ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma. Setelah pesawat wide body (berbadan lebar) jenis Boeing 777 dari maskapai Garuda Indonesia lepas landas pukul 09.05, landasan rusak.
Landasan tersebut mengelupas besar. Dimensianya 3 meter x 2 meter, dengan kedalaman 25 cm. Akibat dari itu, aktivitas penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma dihentikan selama tiga jam karena ada perbaikan landasan. Pesawat Saudi Airlines yang juga menggunakan boeing 777 terpaksa harus lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Penumpang umum pun menumpuk karena beberapa pesawat harus ditunda penerbangannya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi. Rusaknya landasan pesawat tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor. Misalnya saja soal required takeoff weight (RTOW). Penyebab lainnya bisa juga mengenai kualitas aspal pada landasan pesawat. ”Memang saya sudah kasih batasan untuk Bandara Halim, (pesawat) B777 boleh terbang asal RTOW tidak lebih dari 270 ton,” kata Agus.
Pasca perbaikan yang dilakukan, aktivitas di Bandara Halim Perdana Kusuma lancar. Pesawat ukuran medium sudah bisa takeoff maupun landing.
Untuk menghindari hal serupa, Agus memutuskan untuk pesawat jenis B777 tidak boleh takeoff atau landing di Bandara Halim Perdana Kusuma. ”Selama musim haji, semua pesawat B777 dari Halim dialihkan ke Soetta (Bandara Soekarno Hatta, Red),” ucap Agus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan untuk berkoordinasi dengan menejemen PT Angkasa Pura II dan panitia embarkasi haji Bandara Halim Perdanakusuma. Budi Karya juga memerintahkan untuk melaksanakan rencana kontijensi kepada penyelenggara bandara embarkasi haji.
Sementara itu ditempat lain, Pelaksana Harian VP Corporate Secretary PT Garuda Indoensia Hengki Heriandono menjelaskan pada musim haji tahun ini, pihaknya akan menerbangkan sebanyak 107.959 calon jamaah haji. Seluruhnya akan diterbangkan melalui 277 kloter dari sembilan embarkasi. ”Garuda Indonesai menyiapkan sebanyak 14 pesawat berbadan lebar,” katanya.
Untuk kemananan para jemaah, Hengki menghimbau agar para jamaah tidak membawa barang yang berbahaya ke atas pesawat. Selain itu dia mengharapkan agar para jemaah tidak membawa bawaan lebih dari 32 kilogram baik saat berangkat maupun pulang.
Bandara lain di Indonesia juga terbukti belum sepenuhnya mampu untuk menghendel operasi B777. Contohnya adalah Bandara Minangkabau, setelah dilakukan beberapa test, ternyata pesawat B777 tidak bisa berputar di ujung landasan untuk mengambil ancang-ancang take-off karena ukuran landasan yang terlalu sempit.
Sementara itu, Pihak Garuda Indonesia mengaku sudah memenuhi semua prosedur yang dibutuhkan. Armada B777 yang dioperasikan juga tidak melebihi (maximum take off weight ; MTOW). “Sudah kami pastikan berat masing-masing pesawat dibawah 270 ribu ton,” kata Senior Manager Public Relations Garuda, Ikhsan Rosan.
Selain itu, Iksan juga mengungkapkan bahwa masing-masing pilot juga melakukan perhitungan berat lepas landas sesaat sebelum terbang. Mereka mendiskusikan faktor berat lepas landas ini dengan ATC di setiap bandara. “Saya yakin semua otoritas penerbangan sama, sebelum berangkat take off weight harus sudah disetujui,” katanya.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memasrahkan urusan penerbangan haji kepada jajaran Kemenbuh. Dia berharap ada solusi terbaik supaya tidak mengganggu kelancaran pemberangkatan jamaah haji dari Indonesia menuju Madinah atau Jeddah.
Kemarin pagi bersama Menkes Nila F. Moloek, Lukman melepas kloter 1 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede. Kepada jamaah Lukman berpesan soal menjaga kesahatan sebaik-baiknya. Dia mengatakan ibadah haji merupakan ibadah yang sangat terkait dengan kesehatan fisik. Sebab sebagian besar rangkaian ibadah haji memerlukan fisik prima. Mulai dari tawaf, sai, melontar jumlah, dan wukuf di padang Arafah.