JAKARTA – Sesuai dengan prediksi semula, bahwa suhu di Arab Saudi panas. Kemarin (31/7) menurut laporan Kementerian Kesehatan, suhu di luar ruangan mencapai 44 derajat celcius. Salah satu akibatnya adalah ada jamaah yang kakinya melepuh.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menuturkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menerima pasien dari jemaah haji yang kakinya luka. ”Telapak kaki luka akibat terbakar atau melepuh terkena panas aspal, pasir, atau keramik,” ucapnya. Hal itu diakibatkan jemaah ada yang tidak memakai alas kaki.
Menurut informasi yang dihimpun Oscar, pasien tersebut memang tidak terbiasa menggunakan alas kaki. ”Kebiasaan tersebut dibawa ke tanah suci yang keadaan tanahnya sangat panas,” kata Oscar.
Pasien hanya mendapatkan perawatan untuk lukanya. Setelah itu diperbolehkan untuk melanjutkan ibadah. ”Pasien sudah mendapat pejelasan Tim Promotif dan Preventif (TPP) agar selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti alas kaki, masker, dan payung kalau keluar pondok,” terang Oscar.
Sementara itu, jamaah yang masih terus berdatangan akan disambut oleh Tim Mobile. Tim tersebut bertugas untuk melakukan deteksi dini di bandara kedatangan. Tujuannya adalah mengurangi angka kesakitan dan kematian selama musim haji.
Ketua Tim Mobile, dr Agus Gianto menuturkan dengan melakukan deteksi lebih cepat diharapkan tidak terjadi komplikasi atau perberatan penyakit. ”Harapannya, jamaah tidak perlu dilakukan perawatan,” jelas Agus.
Agus menambahakan, sejauh ini masalah terbanyak jamaah yang baru datang adalah mengeluhkan nyeri lutut. Hal itu terjadi karena beberapa pasien mengalami osteoarthritis atau nyeri sendi lutut. ”Kurang gerak maupun suhu dingin di pesawat membuat kambuh,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, tim medis memberikan obat pereda nyeri. Beberapa jemaah juga dibantu kursi roda jika tidak mampu berjalan jauh.
Sementara itu persediaan obat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dinilai cukup. Obat-obatan akan dibagi menjadi dua, yakni 20 persen ke Mina dan sisanya akan dibawa ke Makah. Kementerian Kesehatan dalam mudik haji kali ini membawa 3.680 kardus obat-obatan.
(lyn)