Empat Parpol Polisikan Ketua Fraksi Nasdem, Sebut Gerindra, PKS, Demokrat dan PAN Pendukung Khilafa

Sabtu 05-08-2017,00:00 WIB

Zainudin menyayangkan sikap Victor yang tidak beretiket. Pernyataan provokatif yang disampaikan Victor, adalah sikap yang tidak pantas disampaikan oleh seorang Ketua Fraksi Partai Nasdem yang menjadi sorotan publik.

  ”Pernyataan tersebut tidak layak disampaikan oleh seorang tokoh politik, dan Anggota DPR RI. Kita tidak menginginkan bangsa ini terus berada dalam situasi politik panas yang berkepanjangan. Hal ini, dapat mengundang disintegritas bangsa dan memunculkan konflik didalam masyarakat,” tandasnya.

  Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari meminta kepada kepolisian untuk proaktif memproses pernyataan provokasi Victor. Menurut Imelda, pernyataan semacam itu bisa menimbulkan gesekan karena berbau SARA. ”Jangan gara-gara urusan Pilkada NTT, anda merasa paling nasionalis dan menuding partai lain akan bikin negara khilafah. Itu sikap arogan dan preman,” kata Imelda.

  Meski banyak kecaman dan pernyataan keras empat parpol yang disinggung Victor, Partai Nasdem nampaknya masih ngotot menilai Victor tidak melakukan provokasi. Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem Johnny G Plate menilai bahwa substansi pernyataan Victor adalah dengan menyetujui Perppu Ormas, adalah upaya mengawal dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.

  ”Bagi yang menolak Perppu, sama saja menantang Pancasila dan UUD 1945,” kata Johnny.

  Menurut Johnny, pernyataan yang disampaikan Victor bersamaan dengan momentum reses dan bertemu dengan konstituen. Dalam hal ini, bila bertemu dengan konstituen, bahasa yang disampaikan harus terang benderang, buka politik abu-abu yang membuat rakyat susah. ”Kalau ditafsirkan itu provokasi, fitnah. Tidak, itu salah. Tidak provokatif. Edukasi iya. Informasi kepada konstituen,” kilah Johnny.

  Johnny menilai partai politik yang disinggung dalam pidato Victor bereaksi salah. Sebab, belum meminta klarifikasi ke Partai Nasdem, sudah ada yang membawa masalah itu ke polisi. Menurut dia, upaya semacam itu adalah bentuk pelaporan atas orang yang membela Pancasila. ”Sama saja menyerang Pancasila dan UUD 1945,” tandasnya.

(bay/idr)

Tags :
Kategori :

Terkait