Setiap Persimpangan Dijaga Petugas, Sterilkan Agen dan Sub Agen di Pasar Angso Duo

Selasa 26-12-2017,00:00 WIB

JAMBI – Agen dan Sub Agen di Pasar Angso Duo mulai dipindahkan ke Pasar Induk Paal 10, tadi malam (23/12). Tak ada lagi aktifitas jual beli dan bongkar muat barang di Pasar Angso Duo oleh Agen dan Sub Agen.

Untuk mensterilkan Pasar Angso Duo, Pemkot Jambi menerjunkan petugas yang tergabung dari TNI, Polri dan internal Pemkot Jambi, untuk menjaga di sembilan persimpangan, yakni, Simpang BTN lama. Depan WTC, Pasar Induk, Pasar Talang Banjar, Persimpangan Paal 10. Kemudian, Simpang Rimbo, Sejinjang, Jembatan Aurduri dan Pasar Aurduri. “Semua aktfitas sudah digeser ke Pasar Induk,” kata Sekretaris Disperindag Kota Jambi, Doni Triadi, tadi malam.

Satu persimpangan dijaga 10 petugas. Di tempat rawan dijaga lebih dari 10 petugas. “Mereka mengarahkan agar mobil barang untuk masuk ke Pasar Induk,” jelasnya. Ada 234 petugas yang dilibatkan dalam pemindahan ini. “Petugas Standby hingga pagi pukul 06.00 WIB,” tegasnya.

Ditambahkan Doni, Pasar Induk Paal 10 Kota Jambi yang dibangun sejak 2007 silam itu memang dipersiapkan untuk Agen dan Sub Agen. Hanya saja belum pernah dioperasikan. Sejumlah sarana dan prasarana sudah disiapakan Pemerintah Kota Jambi, Air, listrik sudah disiapkan. Tapi masih ada berapa permintaan agen yang belum bisa dipenuhi Pemkot.

Salah satunya disampaikan oleh Yusron. “Kami minta pagar keliling demi keamanan, karena kondisi sekarang masih plong,” kata Yusron, agen sayur di Pasar Angso Duo.

Dia mengaku tidak menolak untuk dipindahkan ke Pasar Induk Paal 10, asalkan untuk kebaikan para agen dan sub agen. “Kalau di Pasar Angso Duo, kami becek, harusnya di Pasar Induk ini jangan becek lagi. Biasanya banyak retribusi, di Pasar Induk ini jangan lagi,” harapnya.

Pihaknya juga meminta Pemkot melakukan pengamanan yang lebih ketat agar tidak ada lagi pungutan preman. Pasalnya, di Pasar Angso Duo, selalu bayar uang preman. “10 menit sekali ado be yang minak duit. Di pasar induk ini jangan lagi, cukup sekali saja retribusi yang resmi,” akunya.

Sementara itu, Wali Kota Jambi Sy Fasha mengatakan, semua kota besar harus memiliki pasar induk. Kondisi fisik Pasar Induk Kota Jambi sudah bisa dioeprasikan, sehingga semua agen dan sub agen pindah ke Pasar Induk.

“Selama ini pasar induk belum pernah dioperasikan. Kita semua sepakat agar agen dan sub agen pindah kesana,” katanya. Agen dan sub agen dipindahkan karena dirinya menginginkan agen di Kota Jambi menjadi pemain besar. Tidak hanya mengisi Pasar Angso Duo. “Pembeli di Pasar Induk nanti adalah semua pedagang yang ada di Kota Jambi, bahkan dari luar kota,” sebut Fasha.

Pasar induk akan buka 24 jam. Nantinya di Pasar Angso Duo, tidak lagi dibolehkan ada aktifitas jual beli pada malam hari. “Semuanya pindah. Malam hari tidak diizinkan lagi ada aktifitas jual beli dipasar angso duo,” tegas Fasha.

Fasha menjamin, tidak ada pungutan di Pasar Induk selain retribusi resmi. Untuk 3 bulan pertama para agen dan sub agen digratiskan. “Pemindahan ini gratis. 3 bulan pertama juga gratis,” ujarnya.

Lebih lanjut Fasha menyebutkan, pihaknya akan melakukan penjagaan mobil dari luar kota yang membawa hasil pertanian masuk Kota Jambi. Semua harus masuk pasar induk. Tahun depan  sebut Fasha, pihaknya akan membenahi kekurangan yang menjadi keluhan agen. \"Ada juga penginapan disana, akan kami fungsikan tahun depan,\" katanya.

Pantauan di lapangan, hingga pukul 21.30 WIB, aktifitas agen dan sub agen di Pasar Induk Paal 10 mulai sibuk. Truk barang pengangkut sayuran sudah mulai masuk. Namun, belum terlihat padat. Puncak aktifitasnya diperkirakan akan terjadi pukul 01.00 WIB dinihari.

“Sekarang bisa dilihat sudah mulai ramai. Nanti pukul 01.00 WIB baru puncaknya. Sebagian barang masih dalam perjalanan,\" kata Fasha. Ia menyebutkan jumlah agen di Kota Jambi ada sebanyak 146 dan sub agen sebanyak 800. “Itu sudah semuanya,” imbuhya.

(hfz/aba)

Tags :
Kategori :

Terkait