MUARA BUNGO - Perbuatan Tarmizi Rio Dusung Sungai Tembang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas berbuntut panjang. Warga yang berang dengan ulah Tarmizi melakukan penyegelan terhadap kantor Rio Dusun Sungai Tembang, Senin (26/12).
Warga menyegel kantor Dusun Sungai Tembang agar Tarmizi tidak lagi menjabat sebagai Rio. Warga menilai setelah Tarmizi digerebek warga di rumah seorang janda A (20) Tarmizi tidak layak lagi menjabat sebagai Rio karena telah mencoreng nama baik Dusun.
Endy Camat Tanah Sepenggal Lintas mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah bersama pihak Inspektorat Kabupaten Bungo, pihak Lembaga Adat, serta Polsek Tanah Sepenggal Lintas untuk menggelar sidang adat. \"Kita langsung mengambil tindakan agar kemarahan warga tidak terus memuncak. Kita kumpulkan Lembaga Adat Melayu, pihak Kepolisian dan juga pihak Inspektorat kemarin. Kita langsung melakukan sidang adat,\" ucap Endy, kemarin.
Dalam sidang adat tersebut di sepakati tiga hal, yakni Rio harus di berhentikan dari jabatannya, bayar denda adat dengan cara sukuran atau cuci kampung serta Tarmizi harus dinikahkan dengan janda berinisial A tersebut. \"Hasil musyawarah bersama yang dilaksanakan di kantor Rio Sungai Tembang ini akan diteruskan kepada Bupati Bungo malam ini juga, agar bisa di selesaikan dengan cepat,\" ungkap Endy.
Ketika ditanya berapa hutang adat yang harus dibayar oleh Tarmizi, Lembaga adat, pihak Kecamatan beserta yang lainnya belum bisa menyebutkan berapa besarannya, karena masalah tersebut akan dibahas ataupun dimusyawarahkan kembali nantinya. \"Untuk saat ini hanya tiga tuntutan yang sudah dimusyawarahkan dan di sepakati bersama, hasil musyawarah ini juga akan disampaikan kepada yang bersangkutan,\" tutup Endy.
Untuk diketahui, Tarmizi saat ini masih dalam pengawasan dan penanganan kasus oleh Inspektorat Kabupaten Bungo. Beberapa waktu lalu Tarmizi juga terlibat kasus yang sama, yaitu kasus asusila bersama janda anak satu berinisial HL.
Janda berinisia HL tersebut sempat dihamili Tarmizi, saat HL meminta pertanggungjawaban, Tarmizi malah menyuruh HL untuk melakukan aborsi. Karena tidak sanggup menahan malau, akhirnya HL mengikuti kemauan Tarmizi.
(ptm)