SUNGAIPENUH - Walikota H. Asafri Jaya Bakri (AJB) terus bergerak secara serius dan teratur dalam mendorong segera beroperasinya BUMD PDAM Tirta Khayangan pasca penyerahan aset dari PDAM Tirta Sakti Kerinci.
Bahkan Tahun 2018 ini, Pemkot telah mengucurkan dana Rp 1 M untuk biaya operasional PDAM Tirta Khayangan. \"ini adalah bentuk keseriusan kita mengembangkan perusahaan satu-satunya yang ada di Kota Sungai Penuh,\" ujar Wako AJB.
Dikatakannya, karyawan/i yang bertugas pada PDAM Tirta Khayangan harus mampu mengembangkan perusahan ini dengan baik. 87 orang karyawan, merupakan pondasi atau peletak batu pertama perusahaan ini. \"Apabila pondasi ini berdiri tegap perusahan ini akan maju, artinya maju mundurnya PDAM Tirta Khayangan tergantung dari bapak/ibu karyawan semua,\" ucapnya.
Wako AJB menambahkan, lebih kurang 1.700 sambungan air yang masuk kerumah masyarakat di Kota Sungai Penuh tidak bisa menaikkan profit PDAM, hal ini dikarenakan banyak pipa yang sudah tua dan bocor serta sambungan illegal sehingga pasokakan air menjadi berkurang. “Masyarakat Kota Sungai Penuh kehilangan air 50%, ini adalah tantangan bagi PDAM Tirta Khayangan. Tentu butuh kerja keras, kerja cerdas untuk memajukan perusahaan ini,\" tegasnya.
Wako menginstruksikan kepada direktur yang baru dilantik, untuk bergerak cepat dan mengambil langkah yang diperlukan guna memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu dan harus lebih optimal. \"Kita harus bergerak cepat diera transisi seperti ini. Wewenang harus kita berikan agar ada otoritas untuk membentuk struktur yang akan langsung bergerak cepat bekerja untuk masyarakat,\" tandasnya. (adi)