SAROLANGUN - Pembangunan Bendung Batang Asai di Desa Kampung Tujuh Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) saat ini menuai polemik. Pasalnya, pembebasan lahan untuk jaringan irigasi primer yang akan melintasi sejumlah desa yang ada di Kecamatan CNG, seperti Desa Pemuncak, Teluk Tigo, Teluk Rendah dan Lubuk Resam tidak sesuai.
‘’Sebenarnya, kita tidak ingin menghalang-halangi pembangunan Bendung Batang Asai, tapi yang kita sayangkan proses pembebasan lahan belum transparan dan tidak mengedepankan prinsip keadilan,’’ kata Hidayat, warga Desa Pemuncak yang lahannya terkena saluran irigasi.
Diceritakannya, awalnya pembangunan Bendung Batang Asai tersebut, awalnya dilakukan di Desa Teluk Tigo, namun masyarakat menolak. Karena ditolak dipindahkan ke Desa Pemuncak. Saat itu pemilik lahan lokasi pembangunan bendung bersedia menyerahkan tanahnya untuk lokasi pembangunan bendung dan terjadilah negoisasi pembebasan lahan yang melibatkan Tim Appraisal (Tim Independen, red). Setelah soal harga tanah disepakati, ada sejumlah warga yang tidak memiliki lahan menolak dan melaksanakan unjukrasa. Karena penolakan tersebut pembangunan bendung dipindah ke Desa Kampung Tujuh.
‘’Saat itu pada tahun 2014, tim appraisal membagi tanah untuk pembangunan bendung sebanyak tiga zona, zona pertama dihargai Rp 96 ribu permeter, zona dua dihargai Rp 69 ribu permeter dan zona ke tiga dihargai Rp 67 ribu permeter. Anehnya, disaat akan dilakukan pembebasan lahan untuk jaringan primer, ternyata harga yang ditawarkan sangat jauh dari harga yang ditetapkan Tim Appraisal lalu. Padahal logikanya harga tanah naik setiap tahun,’’ ujarnya.
Diterangkan Hidayat, soal harga bukan hanya dirinya yang tidak menerima, tapi ada 9 pemilik tanah yang lain di Desa Kampung Tujuh yang menolak harga. Hidayat memprediksi di desa lain juga akan terjadi perdebatan soal harga tersebut.
Karenanya, ‘’Saya berharap, tim pembebasan lahan bisa memberikan tranparansi dan keadilan. Sehingga harga tanah yang ditetapkan mengikuti ketetapan Tim Appraisal pada tahun 2014 yang lalu,’’ imbuhnya.
(hnd)