SUNGAI PENUH – Diknas Sungai Penuh bekerjasama dengan PGRI Sungai Penuh, menggelar workshop penulisan dan baca puisi yang dilaksanakan di SMA 1 Sungai Penuh. Ada 25 siswa dari 5 SMA yang ada di Sungai Penuh yang mengikuti pelatihan. ‘’Pelatihan penulisan dan baca puisi ini yang dibimbing penyair Jambi, EM Yogiswara, merupakan pralomba FL2SN cabang cipta dan baca puisi tingkat SLTA,’’ sebut Kadis Diknas Sungai Penuh. DR Hadiyandra, MPd.
Sementara Sekretaris PGRI Sungai Penuh, Erni Pelitawati, mengaku, pelatihan ini merupakan pembekalan kepada siswa agar mengetahui dasar penulisan dan baca puisi dengan benar. ‘’Kami berharap dengan mengikuti pembekalan dengan cara mengikuti tahapan yang benar, siswa dapat mengekspresikan hingga tercipta bait-bait puisi yang indah dan bermakna, khususnya lingkungan Sungai Penuh,’’ sebut Erni didampingi Wakil Sekretaris PGRI yang juga Kepala SMA 1 Sungai Penuh, Zulkifli.
Sedangkan nara sumber workshop penulisan dan baca puisi, EM Yogiswara, memaparkan bahwa seperti halnya menulis cerpen, menulis puisi tentu saja membutuhkan imajinasi, emosi dan kemampuan mengolah kata, sehingga menghasilkan tulisan yang indah dan bermakna.
‘’Karenanya, kepada 25 siswa di Sungai Penuh, saya memberikan materi tentang teknik definisi digabung dengan rima (persajakan). Lalu dilanjutkan dengan teknik menulis puisi degan indrawi, serta 6 teknik yang harus dihindari dalam penulisan puisi. Alhamdulillah, siswa bersikap kreatif dan penggalian Ide siswa terbilang mengagumkan. Alhamudlillah, siswa mampu menyerap materi yang diberikan,’’ tuturnya.
Dikatakan EM Yogiswara, puisi yang berkualitas tidak hanya memberikan imajinasinya terhadap pembaca, namun dapat menyajikan lebih dari itu. Menggambarkan dengan lebih jelas merupakan hal yang sangat penting dilakukan. ‘’Tunjukan pada pembaca dan pendengar apa yang ingin disampaikan lewat puisi,’’ ujarnya seraya membagikan buku puisi Sayap Tulang karyanya dengan gratis kepada siswa yang berpotensi menulis puisi dalam pelatihan.
Sementara siswa SMA 4 Sungai Penuh, Amelia, mengaku dengan mengikuti pelatihan ini, wawasan tentang penulisan puisi kian bertambah. ‘’Saya menjadi mengerti, ternyata menulis itu mudah dan mengasyikan. Puisi merupakan suatu karya sastra yang menggunakan kata-kata yang singkat, dan dalam setiap kata-kata memiliki makna tersendiri. Membuat puisi dapat dilakukan dengan merasakan perasaan yang sedang kamu rasakan,’’ tuturnya yang diamini Khofifah perwakilan dari SMA 3 Sungai Penuh.
(emy)