Ada Wacana Guru Menjadi PNS Pusat, Skema Pengangkatan Guru Belum Jelas

Selasa 27-03-2018,00:00 WIB

JAKARTA – Menurut data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (Kemenpan-RB) tahun ini ada 220 ribu pegawai negeri yang pensiun. Kemenpan-RB berencana untuk membuka rekruitmen calon pegawai negeri sipil (CPNS). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginginkan agar ada alokasi 100.000 CPNS untuk guru.

Muhadjir Effendy menjelaskan jika tahun ini ada sekitar 736 ribu guru honorer. Jika Kemenpan-RB menyetujui ada 100.000 guru honorer yang diangkat CPNS, maka diperlukan waktu tujuh tahun. ”Untuk segera melakukan penataan reformasi di lingkungan sekolah. Untuk menciptakan guru berkelas dunia,” ujar Muhadjir damal sambutan pembekalan CPNS di lingkungan Kemendikbud kemarin (26/3).

Muhadjir khawatir jika Kemenpan-RB tidak menyetujui membuka lowongan 100 ribu CPNS, maka permasalah guru honorer akan semakin larut.

Dalam kesempatan yang sama Menpan-RB Asman Abnur mengatakan jika pihaknya akan lebih banyak membuka lowongan CPNS untuk guru. ”Tahun ini ada sekitar 220 ribu PNS yang pensiun. Biasanya kuota penerimaan CPNS 50 persen dari pensiun,” ujarnya.

Namun Abnur meminta Kemendikbud betul-betul memelototi guru yang sudah menjadi PNS. Sebab dia beberapa kali menemukan kasus guru PNS yang bekerja tidak sesuai porsinya. ”Ada guru yang menjadi kepala dinas perhubungan karena jadi tim sukses kepala daerah,” ujarnya.

Cerita lainnya, Asman beberapa waktu lalu berkunjung ke daerah timur Indonesia. Dia menemukan guru PNS yang tidak mengajar 24 jam. Jam kerjanya justru dikerjakan oleh guru honorer. ”Padahal kalau tidak dipenuhi jam kerja akan dikenakan sanksi,” ungkap Asman.

          Dia justru mempunyai gagasan mengenai sistem kepegawaian guru. Selama ini guru merupakan ASN daerah. ”Kalau di beberapa negara, guru ini PNS pusat. Kita harap ada yang diatur,” katanya.

          Guru yang merupakan pegawai daerah membuat Asman tidak bisa sembarangan memutuskan jumlah yang akan diangkat. Dia mengaku mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Sebab tak sedikit daerah yang belanja pegawainya lebih dari 50 persen anggaran. Dikhawatirkan jika ditambah jumlah CPNS maka angka belanja pegawai akan semakin membengkak.

          ”Kita sedang data dengan Kemendikbud, kira-kira dimana posisi guru yang kurang,” ungkap Asman. Daerah yang betul-betul kekurangan guru akan menjadi priorotas. Salah satu tujuannya adalah untuk penataan sebaran guru.

          Menurut catatan Kemenpan-RB dari 2014 sudah ada lebih dari satu juta guru honorer yang diangkat. Namun hal itu tidak menyelesaikan persoalan. ”Coba didata lagi apakah benar-benar pegawai honor atau bukan. Sebab ada yang meaku honor dan ada yang mengaku honorer,” tutur Asman.

(lyn)

Tags :
Kategori :

Terkait