Angkutan Plat Hitam Bebas Beroperasi di Tanjabtim

Selasa 27-03-2018,00:00 WIB

MUARASABAK - Angkutan umum berplat hitam dan PO ilegal kian menjamur di Tanjab Timur. Celakanya, Dinshub Tanjabtim terkesan tutup mata. Sebab, kejadian dibiarkan sejak lama. Malahan jumlahnya selalu bertambah.

Hampir di setiap kecamatan ditemui angkutan illegal, angkutan ini kebanyakan melayani ke Kota Jambi dan Kabupaten. Hal itu dibuktikan karena angkutan tersebut berplat hitam. Bahkan, ada yang terang-terangan membuat menyebut armadanya sebagai armada PO, walaupun tidak mengantogi izin.

Ditanya soal ini, Kadis Tanjabtim, melalui Kabid Oprasional mengakui jika pertumbuhan angkutan illegal di Tanjab Timur cukup signifikan. Dikatakan, jika ditotal angkutan berplat hitam dan armada yang dimiliki PO illegal jumlahnya mencapai ratusan.
”Jumlahnya memang cukup banyak, penumpang, kan lebih banyak mesannya itu via telpon. Kebanyakan mobilnya itu seperti avanza dan sejinisnya,” ungkapnya.

Untuk penertiban lanjutnya, pihaknya mengaku telah menghimbau agar angkutan tersebut mengurus izin resmi. Tapi, himbauannya yang sudah berulang kali dilakukan itu tidak diindahkan para pemilik angkutan.
”Untuk izinnya itu kan kewenangannya di Provinsi, jadi kami memang hanya menghimbau saja,” lanjutnya.

Adit menjelaskan, berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Tanjabtim dari sekian banyak travel yang beroperasi baru ada satu yang dinyatakan resmi secara administrasi dan persyaratan, yaitu PO Putra Nipah.

Memang secara perinsif perusahaan sah berdiri dengan akte notaris. Tetapi perusahaan tidak mengantongi izin trayek sehingga disebut ilegal travel. Ada beberapa persyaratan yang harus di lengkapi oleh pengusaha jasa angkutan travel.

”Salah satunya untuk angkutan umum, kendaraan secara administrasi lengkap, menguasai lima kendaraan yang siap kuning dan di kuningkan. Menyediakan garasi tempat parkir mobil. Jika satu dari beberapa persyaratan tidak dilengkapi maka izin trayek belum bisa dikeluarkan,” jelasnya.

Adit juga mengakui, ilegal travel yang beroperasi memang cukup menjanjikan bagi para penumpangnya. Dimana selain jenis angkutan yang digunakan,kondisi angkutan juga cukup mewah sehingga penumpang kebanyakan lebih memilih yang ilegal travel di bandung legal travel.
”Tapi para penumpang tidak tau,jika terjadi musibah yang dapat santunan hanya penumpang legal travel. Karena legal travel tercatat secara resmi. Sedangkan ilegal travel tidak ada jaminan,” pukasnya.

(oni)

Tags :
Kategori :

Terkait