JAMBI - Dinas lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi sudah melakukan pemeriksaan kandungan logam berat di sejumlah titik yang ada di Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Evi Firmawati mengatakan, sesuai arahan Sekda, DLH melakukan pengecekan kandungan air di 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.
\"Pemeriksaan sudah dilakukan di bulan Desember 2017 lalu,\" katanya, (8/4) kemarin.
Pemeriksaan dilakukan di Sungai Batanghari dan Danau Kerinci. Untuk di Sungai Batanghari, prioritas pemeriksaan pada intake PDAM yang ada di Jambi.
Total titik pemeriksaan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari sebanyak 114. Hasil laboratorium semua dibawah baku mutu.
\"Pengambilan sampel di air dan lumpur,\" katanya.
Yang menjadi perhatian, kata Evi, yakni temuan kandungan mercury di air Danau Kerinci. Padahal selama ini dugaan kandungan mercury berada di Sungai Batanghari yang hulunya ada kegiatan PETI.
Dark hasil koordinasi DLH Provinsi Jambi dengan Kementerian, kandungan mercury yang ada di Danau Kerinci diakibatkan dari kegiatan pertanian. Seperti penggunaan pestisida dan fungisida. Sumber air di Danau Kerinci tak layak minum.
\"Pada produk ini biasanya mercury digunakan sebagai pengikat,\" katanya.
Hal ini diperparah dengan air Danau Kerinci yang tidak mengalir. Dalam penanganan ini, Evi mengaku sudah melakukan koordinasi dan meminta bantuan Pemerintah Pusat.
\"Kita sudah sampaikan ke Pemda, begitu juga dengan Kementerian,\" akunya.
Bantuan yang diajukan untuk melakukan penormalan kandungan air Danau Kerinci, melakukan perhitungan daya tampung Dana Kerinci. Begitu juga sungai Batanghari.
\"Kita meminta dana dari kementerian, karena Sungai Batanghari merupakan 10 DAS kritis Nasional, dan Danau Kerinci merupakan 15 danau prioritas nasional,\" pungkasnya.
(nur)