JAMBI - Meski sudah diwanti-wanti sejak jauh-jauh hari, namun masih ada saja pedagang yang nekad menjual daging beku di luar lemari pendingin di beberapa pasar tradisional di Kota Jambi.
Temuan ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Koordinasi Satgas Pangan Provinsi Jambi yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Ariansyah saat dikonfirmasi koran ini, kemarin siang (18/5).
Menurutnya, dia sudah mendapatkan informasi terkait hal tersebut kemarin (17/5). Meskipun sudah diperingatkan, akan tetapi masih tetap ada yang nekat menjual di luar lemari pendingin.
\"Kita akan keluarkan lagi surat himbauan kepada para pedagang untuk tidak menjual daging beku di luar lemari pendingin,’’ sebutnya.
Jika masih ditemukan, sebutnya, pihaknya baru akan mengambil tindakan tegas. ‘’Sekarang kita keluarkan himbauan dulu, kalau masih juga baru kita tindak,’’ tegasnya.
Satgas Pangan Provinsi Jambi, sebutnya, akan terus melakukan pemantauan terkait daging beku ini, termasuk ketersediaan Sembako di pasar-pasar tradisional dalam Provinsi Jambi selama Ramadhan dan Idul Fitri. ‘’Akan terus kita pantau,’’ tegasnya.
\"Sejauh ini aman, tidak terjadi kelengkaan barang di pasar-pasar tradisional. Semua terkendali,’’ tambahnya.
Lalu, bagaimana dengan harga Sembako? ‘’Untuk Sembako harga sampai saat ini masih normal, hanya daging ayam saja yang masih tinggi,’’ pungkasnya.
Selain itu, sebutnya, untuk penjualan daging beku, dia meminta pelaku usaha tidak menjual daging beku di atas harga Rp 80 ribu. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak membeli daging beku tidak dilemari pendingin.
“Kami juga akan menggelar pasar murah, nanti ada subsidi Rp 50 ribu, dari yang seharusnya harga paket sembako Rp 125 ribu, setelah kami subsidi menjadi Rp 75 ribu. Terdapat 300 paket sembako dipasar murah kami, waktu masih belum kami tentukan, tapi tetap ada di dua titik,” terangnya.
Daging beku yang dijual bukan dalam lemari pendingin ternyata juga ditemukan di Pasar Talang Babat, Muara Sabak Kamis (17/5) kemarin.
Dinas Perindag melakukan kroscek terhadap pedagang yang berasal dari Jambi saat menjual daging
beku tampa lemari pendingin.
“Kita telusuri pedagang yang menjual daging beku tersebut, dan dia mengakau baru pertama kali ini menjual daging beku di Tanjabtim,” ujar Kabid Perdagangan Perindag Tanjabtim Awaluddin saat dihubungi via ponselnya.
Menurut Awaluddin, dari pengakuan pedang, dirinya menjual daging beku karena tertarik mendengar harga daging di Tanjabtim mencapai Rp 150