Sedangkan untuk pasar beduk/pasar tumpah diwilayah Kabupaten Batanghari yang ramai dikunjungi masyarakat setiap harinya, untuk mengatasi arus kemacetan tersebut pihak satlantas Polres Batanghari setiap harinya melakukan penjagaan di lokasi.
\"Untuk pengamanan maupun mengatur lalulintas di lokasi pasar anggota kita berjaga sebanyak empat orang setiap harinya,’ ‘ ungkap La Ode Prasetyo Kasat Lantas Polres Batanghari.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Vharial Adi Putra, melalui Kabid Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provisni Jambi, Wing Gunariadi, terkait dengan penanganan kemacetan merupakan wewenag dari kepolisian.
“Penanganan kemacetan, langsung ditangani oleh kepolisian,” katanya.
Lanjutnya, Dishub sendiri, sifatnya memberikan bantuan ketika terjadi kemacetan di jalur mudik. Menurutnya, pihaknya fokus dengan posko mudik di terminal.
Posko mudik, untuk melakukan pemerikasaan kendaraanyang akan mengatarkan penumpang ke tujuan. Pemerikasaan ini dilakukan untuk melihat kelayakan kenadaran angkutan.
“Kita memberikan jaminan kemanan bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum,” katanya.
Lanjutnya, nantinya sebelum melayani mudik lebaran 2018, kendaraan terlebih dahulu melakukan pemriksaan kendaraan berupa adminitrasi dan fisik kendaran. Kendaraan yang melayani mudik juga akan diberi tanda.
“Kita akan pasang tanda untuk kendaraan yang dinyatakan layak,” katanya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi memprediksikan pemudik 2018 ini mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari tahun 2017. Menurut Wing Gunariadi, Dinas Perhubungan Provinsi Jambi sudah melakukan pendataan jumlah armada yang melakukan operasi tranportasi di Jambi. Baik itu darat, udara dan laut.
Tahun ini disediakan kendaraan darat, sebanyak 1.101 unit dari 3 layanan, Antar Kota Dalam Provisni (AKDP). Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Antar Jemput Penumpang (Anjap). Bangku yang disediakan dari tiga layanan itu sebanyak 23.714 seat.
Untuk armada laut yang disediakan sebanyak 28 unit. Udara sebanyak 12 unit. “Untuk angkutan mudik jalur darat akan kita lakukan cek rem, ini dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang,” katanya.
Lanjut Wing, sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan, layanan arus mudik dimulai H-8 hingga H+ 8 Hari Raya Idhul Fitri. Oleh karena itu persiapan mulai dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
Pengecekan kendaraan, katanya, Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Balai Tranportasi Darat Kementerian Perhubungan. “Waktu pelaksanaan cek masih menunggu jadwal penguji,” akunya.
Lanjutnya, terkait bagaimana spesisfikasi kendaraan yang diperbolehkan sebagai angkutan mudik, Wing, enggan berkomentar banyak, Dia hanya menyebutkan, jika kendaran sehat dan layak jalan, masuk spesifikasi.