Senin 04-06-2018,00:00 WIB

Asmaidah Syandri merupakan salah satu pelaku UMKM yang kini bisa mendapat berkah selama Ramadan.  Lewat usaha kue keringnya yang masih tergolong usaha rumahan,  namun Assyfa Cookies sudah terjual hingga ke Belanda.  

YANI TAYIB

BANYAK orang yang sykses dengan menekuni hobinya. Begitu pula yang dialami oleh  Asmaidah Syandri ini yang dikenal sebagai pengusaha kue kering dengan nama Assyfa Cookies.

\"Tidak ada alasan khusus memulai usaha ini, karena hobi membuat kue, itu saja. Saya mulai menjadikan hobinya sebagai usaha tahun 2001 sampai dengan sekarang, usahanya telah berkembang pesat,\" katanya.  

Awal mulanya, usaha kue yang terletak di jalan Kapten A Hasan, RT 29, Simpang IV Sipin, Kota Jambi ini hanya memiliki tiga orang karyawan, sekarang Ia dapat menggaji 16 orang karyawan musiman seperti saat jelang lebaran. 

Tidak ada trik khusus atau iklan untuk mempromosikan kue buatannya. Hanya dari cerita mulut ke mulut sehingga semua orang tahu Assyfa Cookies dan datang memesan setelah mencicipi kue buatannya.

\"Dari orang yang beli, terus mereka suka dan enak, pasti mereka yang kasih tau ke temannya atau keluarganya. Terus aja gitu dari  mulut ke mulut,\" terangnya. 

Terdapat 50 macam jenis kue yang dibuat, diantaranya beng beng, bola bola coklat, nastar stoberi, mete buah, kare kare almond, bangkit susu, nastar keju, stik keju, stik berempah, putri salju, pie cookies, skipi blueder mete dan blueberry.

Dalam sehari, Ia dan karyawannya dapat membuat lima jenis kue. Nantinya kue yang telah jadi akan dikemas dalam dua bentuk berbeda, bentuk kemasan kiloan dan toples. 

\"Kue yang paling banyak makan waktu pembuatannya nastar dan yang paling simpel itu keju susu,\" ujarnya.

Kebanyakan pelanggannya dari masyarakat sekitar, Kantor Gubernur, pegawai Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Arafah, Dinas Perikanan dan masyarakat sekitar. Tidak hanya dari Jambi, Ia juga menerima pesanan dari luar Provinsi  Jambi, seperti Sumatera Barat,  Pekan Baru dan luar negeri seperti Malaysia dan Belanda.  

Mendekati Idul Fitri, Ia bisa menjual 75 lusin toples kue, dan dalam kemasan kiloan perhari Ia dapat menjual 35 kilo kue.

Banyak hal yang telah dilalui Asmaidah hingga usahanya dapat berkembang seperti sekarang ini. Tetapi diakuinya banyak sukanya daripada dukanya. 

\"Agak sulit menemukan  bahan baku satu merek tepung sagu yang Saya gunakan, kacang mete yang harganya cukup tinggi, susu bubuk yang bagus dan butter juga susah nyarinya,\" ungkapnya.

Tetapi, duka dan lelah tidak dirasa lagi karena selalu bercengkrama dengan karyawannya. Canda dan tawa yang sering terlontar membuat rasa lelah tak terpikirkan lagi.

Tags :
Kategori :

Terkait