PLTB Pertama Indonesia Beroperasi di Sidrap

Selasa 03-07-2018,00:00 WIB

JAKARTA – Indonesia akhirnya memiliki pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berskala besar. Hal itu menyusul diresmikannya pengoprasian PLBT di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan oleh Presiden Joko Widodo, kemarin (2/7).

Presiden mengatakan, pembangunan PLTB sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengembangkan pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan. Sebab, sebelumnya pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

“Artinya, sekali lagi, dengan peresmian pembangkit listrik tenaga bayu di Kabupaten Sidrap ini kita ingin memberikan sebuah komitmen bahwa 23 persen di tahun 2025 itu akan bisa tercapai,\" ujarnya. Selain itu, peresmian proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan juga bertujuan untuk memenuhi rasio elektrifikasi di Indonesia.

PLTB Sidrap merupakan PLTB terbesar yang beroperasi di Indonesia. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter. Masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW. Sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.

Saat peresmian, Presiden sempat berseloroh bahwa dirinya merasa sedang ada di Negeri Kincir Angin, Belanda. “Tadi saya merasa ini kayak di yang banyak seperti ini (kincir), di mana? Ya di Belanda. Kok serasa di Belanda gitu. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap,\" kata dia membuat semua yang hadir tertawa.

Jokowi menegaskan, PLTB tidak hanya di Sidrap. Proyek yang sama juga dibangun di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. “Kita harapkan pembangunan PLTB juga dilakukan segera di Jawa Barat yaitu Kabupaten Sukabumi,\" kata mantan walikota Solo itu.

Selain tenaga angin, Jokowi menuturkan jika Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi baru terbarukan lainnya. Baik itu energi panas bumi (geotermal), energi matahari, hingga energi air yang masing-masing memiliki potensi besar.

Masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2x135 MW. Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pasokan listrik dari PLTU Punagaya , PLTU Jenepoto dan PLTP Sidrap akan meningkatkan kapasitas dan kehandalan listrik di Sulawesi bagian selatan. Hal ini diharapkan bisa mendorong sektor industri, menarik investor dan menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar.

\"Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah dengan daya tarik investasi yang tinggi di Indonesia. Semoga seiring meningkatnya kehandalan listrik ini, investasi pun semakin meningkat hingga akhirnya  masyarakat Sulawesi pun semakin sejahtera,\" ujar Rini. Di Sulawesi bagian selatan PLN baru saja selesai membangun 3 pembangkit listrik.

Pertama, PLTU Punagaya 2x100 MW merupakan pembangkit PLN yang berlokasi di Desa Punagaya, Bangkala, Jeneponto. PLTU dengan investasi USD 290 juta ini melibatkan 1.000 tenaga kerja. PLTU Punagaya telah beroperasi pada 23 November 2017 dan Unit 2 pada 15 Januari 2018.

Sementara PLTU Jeneponto Ekspansi 2x135 MW dikembangkan oleh PT Bosowa Energi dengan nilai investasi mencapai USD 320 Juta. Kerjasama dengan PLN untuk pembelian tenaga listrik dari PLTU ini dilakukan pada Mei 2015 dan mulai mengalirkan energi listrik pada November 2017. Pembangkit ini juga menyerap tenaga kerja mencapai 1.000 orang pada tahap konstruksi dan 100 orang pada tahap operasi.

Sedangkan PLTB Sidrap 75 MW dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan nilai investasi mencapai USD 150 juta. Perjanjian jual beli dengan PLN telah dilakukan pada 19 Agustus 2015. Pembangkit ini menyerap tenaga kerja sebanyak 550 orang. Sejumlah 500 orang tahap konstruksi dan 50 orang saat beroperasi.

\"Hadirnya kedua PLTU besar ini akan menambah daya mampu sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan menjadi 1.600 MW . Sedangkan beban puncak kelistrikannya mencapai 1.100 MW,” imbuh Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basir. PLN juga melakukan peletakan batu pertama untuk proyek PLTU Sulsel Barru-2 kapasitas 100 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk kapasitas 40 MW.

Serta Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto 72 MW. Total investasi yang digelontorkan oleh PLN untuk 6 proyek pembangkit ini mencapai Rp 16,4 triliun dengan 5.400 tenaga kerja dalam negeri. Berdasarkan data PLN hingga kini total pembangkit yang beroperasi dan commisioning dalam proyek 35 ribu MW mencapai 2.114 MW. Sedangkan pembangkit yang sedang proses konstruksi mencapai 16.686 MW dan pembangkit dalam proses finansial close sebesar 13.481 MW.

Tags :
Kategori :

Terkait