Rabu 18-07-2018,00:00 WIB

MADINAH – Sabaruddin memang sabar. Kendati harus antre sekitar dua jam saat pemeriksaan imigrasi di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz (AMA) Madinah, dia tetap berusaha tersenyum. Ekspresi wajahnya terlihat semringah saat pemeriksaan tuntas. Dia melangkah ke arah pintu keluar bandara. Tertatih. Maklum, usianya sudah 84 tahun.

Melihat Sabaruddin yang agak limbung, petugas haji dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi segera mendekat sambil membawa kursi roda. ’’Silakan duduk di kursi roda Pak,’’ kata petugas dengan ramah. ’’Alhamdulillah, terima kasih,’’ jawab Sabaruddin. Meski baru menempuh perjalanan udara sekitar 8 jam, dia terus tersenyum saat didorong menuju ruang tunggu.

Sabaruddin adalah satu dari 392 jamaah haji kloter 1 asal Embarkasi Padang yang tiba perdana di Madinah. Dia dan rombongan diangkut pesawat Garuda nomor GIA 3301 dari Padang pukul 07.20 WIB dan tiba di Madinah pukul 11.35 WAS (waktu Arab Saudi). Waktu Indonesia lebih cepat 4 jam dibanding Arab Saudi.  

          Para jamaah haji kloter pertama mendapat sambutan istimewa dari pemerintah Arab Saudi. Di area ruang tunggu, beberapa petugas bandara berbaris sambil menyajikan kurma dan air zamzam kepada para jamaah. Ada juga yang menaburkan bunga dan memberi wewangian khusus. Lantunan salawat nabi terdengar mengiringi kedatangan jamaah.

Di luar terminal kedatangan, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel ikut menyambut jamaah haji. Dia didampingi Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyati Basori, Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat, Kepala Daker Madinah Muhammad Hanif, serta sejumlah kepala bidang dan kepala seksi. Perwakilan Kementerian Haji Arab Saudi, Hani Asshaid, juga menyambut para jamaah.

Seremonial penyambutan diwarnai dengan simbolisasi penyerahan bendera Merah Putih oleh Tim Pemandu Haji Indonesia atau yang biasa disebut dengan ketua kloter. Agus Maftuh mengucapkan selamat kepada para jamaah yang tiba dengan selamat ke Tanah Suci. Ia menjanjikan perlindungan bagi para jamaah tersebut. ‘‘Seluruh warga Indonesia di negara ini akan kami lindungi,’‘ kata dia.

   Agus mengatakan, jamaah asal Padang merupakan rombongan pertama yang mendarat di Tanah Suci. Karena itu, ia meminta para jamaah menjaga nama baik Indonesia selama di Arab Saudi. ’’Bapak dan ibu sekalian adalah duta Indonesia. Mari sama-sama kita jaga nama besar Indonesia di Arab Saudi,’‘ ujar Agus.

Selanjutnya, para jamaah akan menjalankan ibadah di Madinah selama 9 hari sebelum diberangkatkan ke Mekkah untuk melaksanakan puncak haji pada 20 Agustus 2018.

Petugas haji yang menyertai kloter satu Embarkasi Padang berjumlah lima orang. Ada juga tiga orang anggota tim pemandu haji daerah (TPHD). Jumlah

jamaah yang masuk kategori risiko tinggi (risti) sebanyak 105 orang. Terdiri atas 37 risti dari sisi umur dan 91 risti karena mengidap penyakit tertentu.

Kemenag telah menyewa 107 hotel di Madinah untuk menampung para jamaah haji. Sebanyak 32 hotel disewa satu musim penuh dan 75 hotel sisanya menggunakan sistem paro waktu atau blocking time. ‘‘Yang 32 hotel itu kapasitasnya mencapai 105 ribu jamaah,’‘ terang Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis dalam wawancara sebelumnya. Hotel-hotel tersebut berada di area markaziah yang memiliki jarak dekat dengan Masjid Nabawi. Jarak terjauh hotel dari Masjid Nabawi hanya sekitar 650 meter.

Sri Ilham menjelaskan, jamaah haji tahun ini tidak perlu membawa koper dari lobi ke kamar hotel. Sebab, koper mereka akan diantar hingga kamar hotel masing-masing. ‘‘Tahun lalu, jamaah mengakut sendiri koper dari lobi hotel ke kamar. Tahun ini kita minta pemilik hotel menyediakan petugas angkut koper jamaah,’‘ jelasnya.

Dia memastikan sejumlah layanan yang sudah berjalan baik tahun lalu tetap diterapkan tahun ini. Salah satunya soal keharusan pihak hotel menyediakan air mineral sebanyak satu liter per hari.

(oni)

Tags :
Kategori :

Terkait