“Sulit deteksi keberadaan yang sudah tidak ada, karena banyak hal yang tidak bisa kita deteksi jamaah yang mendaftar iti , keuangan sulit juga bisa jadi (tak lunasi,red),” tuturnya.
Selebihnya, untuk perekaman sidik jari dan identitas lainnnya untuk keperluan Visa (Biometrik) kata dia juga sudah berjalan sejauh ini. Para JCH yang masuk kuota bisa langsung merekam biometric yang terletak di Pijoan, Muara Jambi. “KArena untuk itu kewenangannnya Pemerintah Arab Saudi dan pihak ketriga yang ada di Indonesia. Yang jelas ini satu kali dilaksanakan untuk buat Visa,” pungkasnya. (aba)