JAMBI - Duet pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jambi pada Pilgub 2020 terus menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Bahkan berbagai wacana bermunculan untuk dijagokan dalam hajatan demokrasi paling bergengsi di Provinsi Jambi itu. Seperti halnya nama Walikota Jambi, Sy Fasha yang sebelumnya sempat digadang-gadang berpasangan dengan Walikota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri (AJB). Kemudian muncul nama lainnya, yakni, wacana duet Fasha dengan Bupati Merangin, Al Haris.
Baru-baru ini, muncul lagi skenario baru, duet Sy Fasha dengan Ratu Munawwaroh yang merupakan istri dari mantan Gubernur Jambi, Almarhum Zulkifli Nurdin. Duet ini menguat karena dinilai serasi.
Apalagi Ratu Munawwaroh memiliki nama besar dari trah keluarga Nurdin. Namanya juga mendapatkan penerimaan yang baik dari kalangan pemilih perempuan. Belum lagi, Ratu juga memiliki mesin partai yang nantinya siap memberikan dukungan.
Lantas apakah duet Fasha-Ratu bisa terwujud?, Pengamat Politik Fisipol Unja, Farisi, menyampaikan, duet Sy Fasha-Ratu, sangat terbuka lebar. Berdasarkan survei, elektabilitas Sy Fasha sampai saat ini berada di posisi kedua setelah Hasan Basri Agus (HBA). “Jika HBA tidak maju, maka, Fasha merupakan calon yang elektabilitasnya paling tinggi,” katanya.
Karena itu, Fasha juga harus mencari wakilnya yang bisa mensuport elektabilitasnya dan bisa menutupi celah isu yang akan dimainkan lawan politiknya nanti.
Karena belakangan ini, di media sosial sedang dimainkan isu putra daerah. Maka, dengan menggaet Ratu Munawwaroh ini akan bisa meminimalisir atau menutup celah dari isu itu.
“Karena Ratu Munawaroh ini dianggap orang Jambi karena merupakan trah keluarga besar Nurdin yang sudah lama membangun Jambi,” tegasnya.
Hal ini sama juga yang terjadi saat Joko Widodo dalam menentukan Cawapresnya dalam ajang Pilpres 2019 lalu. Untuk menutup celah isu yang menyudutkan Joko Widodo yang tidak dekat dengan umat Islam.
“Sehingga memilih Ma’ruf Amin yang merupakan seorang ulama sebagai wakilnya untuk menutup celah bagi lawan politik menyerang dengan isu tersebut,” bebernya.
Jadi, soal duet pasangan Fasha-Ratu ini memang cukup menarik. Hanya saja tinggal dijajaki lebih serius lagi. “Dengan pertimbangan tadi itu,” tukasnya.
Pengamat Politik Jambi lainnya, Bahren Nurdin menyebutkan, jika kemungkinan duet pasangan ini bisa saja terjadi dengan kompoisi Golkar dan PAN yang sama-sama 7 kursi di DPRD Provinsi Jambi. “Saya rasa bagus juga, Golkar dan PAN,” katanya kepada harian ini, kemaren (18/6).
Namun demikian, kata Bahren, peluang duet itu terjadi tidak bisa diputuskan hanya melihat kecocokan dari partainya. “Tapi, harus diingat pula, tidak hanya kecocokan partai dan para calon, tapi juga keterimaan masyarakat Jambi,” bebernya.
Menurtunya, kedua tokoh ini baik itu Sy Fasha dan Ratu Munawwaroh cukup memiliki pengalaman di bidang pemerintahan. Meskipun Ratu Munawwawroh hanya sebatas menjadi ketua PKK saat Almarhum suaminya, Zulkifli Nurdin menjabat Gubernur Jambi.
“Silakan diuji publik saja. Karena kedua tokoh ini juga memiliki pengalaman di bidang pemerintahan,” jelasnya.
Lantas dengan sama-sama memperoleh 7 kursi di Dewan, apakah Ratu Munawaroh membawa perahu PAN akan mau menjadi wakil, sementara Golkar juga 7 kursi?, Bahren menyebutkan, jika hal itu bisa saja terjadi.