JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertanggung jawab terhadap sejumlah kontroversi menyangkut kinerja Pemprov DKI Jakarta, yang mengemuka akhir-akhir ini.
Mulai dari masuknya usulan pembelian lem aibon senilai Rp 82 Miliar dalam KUA-PPAS DKI 2020, sejumlah honorer masuk got dan yang terakhir pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk diskotek Colosseum.
Terhadap mengemukanya hal-hal tersebut, Anies terkesan menyalahkan anak buahnya.
\"Saya kira sebagai pemimpin, dia (Anies) harus teliti dan harus tanggung jawab terhadap kecolongan yang ada, bukannya memberi sanksi kepada bawahan padahal dia penanggung jawab utama,\" ujar Ramses kepada jpnn.com, Rabu (18/12).
Dosen di Universitas Mercu Buana ini lebih lanjut menilai, Anies kecolongan kemungkinan karena sistem pengawasan yang dilakukan sangat rendah.
\"Iya, itu tadi, karena bisa jadi rendahnya sistem pengawasan Anis sebagai pemimpin sehingga terjadi kecolongan yang berdampak buruk terhadap kepemimpinannya,\" kata Ramses.
Apakah imej Anies sebagai pilihan umat akan runtuh akibat kasus diskotek Colloseum?
Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini memprediksi tingkat kepercayaan publik bakal menurun.
\"Runtuh sih enggak, tetapi rasa kepercayaan publik bisa saja menurun. Karena dia dianggap kurang cermat dan kurang mampu memimpin Jakarta dengan berbagai kompleksitas permasalahan yang ada,\" pungkas Ramses.(gir/jpnn)
sumber: www.jpnn.com