PALEMBANG- Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat selama delapan hari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terdapat 281 orang tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang yang batal disuntik vaksin. Sebab, mereka diketahui memiliki penyakit penyerta.
”Sebanyak 281 orang itu ketika di meja screening ternyata memiliki hipertensi, diabetes, dan kondisi-kondisi medis yang tidak memungkinkan untuk diberikan vaksin,” kata Plt Kepala Dinkes Palembang Fauziah seperti dilansir dari Antara di Palembang.
Selain itu dinkes juga mencatat 190 orang terpaksa menunda penyuntikan vaksin karena kondisi kesehatan kurang mendukung. Seperti tekanan darah tinggi atau sedang hamil dan menyusui. Jumlah tersebut kemungkinan bertambah mengingat sasaran vaksinasi SDM kesehatan di Palembang baru terealisasi sebanyak 1.530 orang atau 11,28 persen dari total 13.567 orang sasaran suntik vaksin sejak 14 Januari.
”Realisasi vaksin sejauh ini terbilang lambat karena masih banyak SDM kesehatan yang belum menerima SMS blast sehingga proses pendataan vaksin terkendala. Palembang menerima 29.600 dosis pada tahap I yang harus habis disuntik hingga Februari,” terang Fauziah.
Namun Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Palembang Mirza Susanty menyebut kendala tersebut sudah teratasi setelah pemerintah pusat mengizinkan data penerima vaksin boleh diambil dari sistem informasi SDM (SISDMK) kesehatan.
”Mulai Jumat (22/1) sudah ada peningkatan. Jika kemarin-kemarin masih 600 orang dalam sehari, Jumat (22/1) sudah bisa 1.130 orang dalam sehari,” kata Mirza.
Penggunaan data SISDMK juga membuat proses vaksinasi lebih efisien karena calon penerima hanya perlu membawa KTP untuk verifikasi data tanpa harus lebih dulu menerima SMS blast.(*)
Sumber: www.jawapos.com