JAKARTA — Ujaran kontroversi berbau rasisme turut mengusik ketenangan Eks Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti. Beberapa hari terakhir, jagat maya seolah menjadi arena saling cibir sesama anak bangsa. Terlebih isu rasis yang menjadi persoalannya. Kebhinnekaan bangsa ini seolah diuji.
Setelah mengajak warganet unfollow Permadi Arya alias Abu Janda karena sikap rasisnya yang berlebih sehingga menjadi preseden buruk bagi anak bangsa nantinya. Sikap Susi pun menuai pro kontra. Bahkan nama dirinya memuncaki trending topic Twitter.
Pro kontra itu kemudian dibalas Susi dengan penjabaran silsilah hidupnya yang beragam. Seolah ingin menunjukkan ke publik bahwa keberagaman itu sebuah hal biasa.
“Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti Islam. Saya pun terusik untuk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. (namun) Sebagai seorang yang mencintai kebaikan & keberagaman,” cuit Susi di akun Twitter pribadinya, Sabtu (30/1/2021).
Menurut dia, ujaran kontroversi berbau rasis di kala bangsa ini tengah diuji pandemi dan berbagai bencana alam, rasanya kurang pantas mempertontonkan di muka umum.
“Beberapa waktu ini di tengah pandemic kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif yang mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, membully perbedaan dll. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan,” pintanya tegas.
Sebagai tokoh publik dengan jutaan pengikut di media sosial, Susi pun mengajak semua pihak dan anak bangsa bangga akan segala perbedaan yang ada. Karena perbedaan itulah yang menyatukan bangsa ini serta menjadikan Indonesia kaya akan budaya.
“Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Kita stop hentikan juga mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian & kebersamaan kita. Kita harus bangga dengan segala perbedaan yang ada yang menjadikan Indonesia Kaya akan budaya. Setop memilah dan memisah karena Suku & Agama,” pungkas Susi.
Diberitakan sebelumnya, beberapa hari terakhir publik dihebohkan dengan ujaran rasial terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Ujaran rasis yang dilontarkan pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda berbuntut pada laporan kepolisian.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri atas dugaan ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), pada Kamis (28/1). Laporan itu telah diterima Bareskrim Polri. Sejumlah pihak menuntut kepolisian mengusut kasus ini dan menyeret pelaku rasis ke hadapan hukum sesuai aturan perundang-undangan. (endra/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id