JAKARTA — Prof. Henry Subiakto membalas tuduhan yang menyebutnya seorang buzzer. Prof. Henry berkilah jika ia merupakan dosen mata kuliah komunikasi Politik, jadi wajar ia berargumen dengan pandangan politiknya.
“Saya ini dosen mata kuliah Komunikasi Politik, mosok tidak boleh buat status yang isinya pendapat pribadi dengan sedikit menilai?, Sampai dibilang iri, buzzer, menjilat,” tulis Prof. Henry di akun twitternya.
Guru besar FISIP Unair ini berdalih kebebasan berpendapat di Negeri ini masih kurang. Ia menyebut jika tidak setuju dengan pendapatnya silahkan berargumen dengan pendapat yang berbeda.
“Kapan ya bangsa ini tidak sensitif dengan pendapat orang. Kalau gak setuju tinggal bikin pendapat yang beda,” tulisnya.
Tulisan itu seakan membalas tudingan warganet yang menyebut dirinya adalah buzzer yang menyerang tokoh publik.
Salah satunya adalah Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan yang menyentil Prof. Henry yang dinilai telah menyerang mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti terkait latar belakang pendidikannya.
“Profesor gelarnya tapi beraninya nyerang bu Susi pakai twitt hinaan pula. Duh sekolah tinggi-tinggi kok kelasnya seperti buzzer pemerintah sih?” tulis Gus Umar di twitternya, Jumat (5/2).
Sebelumnya, kicauan Prof. Henry yang menyindir mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti ramai dibicarakan di media sosial.
Henry mengatakan ada tokoh publik yang tidak tamat sekolah. Namun jabatannya melambung.
“Ada tokoh yang sekolah gak tamat, tapi jabatannya melambung, dan perusahaanya untung,” tulis Henry Subiakto di twitternya, Kamis (4/2). (mg5/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id