Pada 2013, ada lagi yang \"pertama\" buat saya di Lombok.
Baru sekitar setahun menekuni hobi sepeda, event \"gila\" pertama saya ya di pulau ini. Sebuah event Audax 300 Km. Ya, gowes 300 km dalam sehari. Start pukul 04.00 pagi, finis pukul 10.00 malam. Praktis mengelilingi pulau, melewati sejumlah tanjakan. Menghadapi hujan dan longsor, dan lain-lain.
Besoknya saya muntah-muntah tidak karuan. Tapi kapoknya kapok lombok. Karena setelah itu saya berkali-kali kembali ke Lombok, ikut berbagai event serupa. Sampai hari ini, Lombok adalah salah satu tempat favorit saya untuk gowes.
Lombok Audax 2013.
Dan pekan ini, saya memang bawa sepeda lagi. He he he...
Selasa pagi, saya sempat gowes santai dan makan pagi bareng Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad. Iqbal. Kebetulan beliau berdua punya hubungan panjang yang sangat baik dengan keluarga kami.
Saya menyampaikan, bahwa saya sangat kagum dengan Lombok. Bahwa pulau ini sangat ideal untuk sports tourism. Sangat pantas bila MotoGP di sini, dan banyak event olahraga di sini. Tinggal bagaimana menjaga dan memposisikan diri ke depan. Bagaimana bisa siap ketika pandemi berakhir dan jutaan/miliaran orang sudah \"lapar traveling dan bertualang\" kembali beredar ke mana-mana.
Sebagai seorang cyclist, saya tentu titip semoga infrastruktur gowes tidak diabaikan. Di negara-negara maju, sekarang yang diutamakan adalah infrastruktur untuk \"active transportation\" seperti bersepeda.
Sementara di kota-kota besar Indonesia, pesepeda seolah semakin dianaktirikan. Tolong jangan lihat \"pesepeda-pesepeda produk pandemi\" yang menggunakan sepeda sebagai ajang gaya-gayaan atau pamer-pameran. Tolong selalu ingat kalau ada banyak cyclist yang benar-benar bersepeda. Baik untuk olahraga serius atau untuk bike to work. Yang gaya-gayaan itu gak akan lama.
Untuk wisata sepeda (yang serius) ini, Lombok bisa jadi andalan utama Indonesia. Italia boleh punya Dolomiti, Prancis boleh punya Pyrenees dan Alps, serta Spanyol boleh punya Pulau Mallorca (Majorca), kita di Indonesia punya Lombok!(Azrul Ananda)