JAKARTA – Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Namun, kata SBY, keterlibatan Moeldoko dalam GPK PD merugikan nama eks Panglima TNI tersebut secara politik.
“Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu dan sangat merugikan nama baik beliau,” kata SBY dalam keterangan video yang dibagikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada awak media, Rabu (24/2).
Hingga saat ini, SBY menyebut GPK PD masih berlangsung. Gerakan dilakukan para pelaku secara sembunyi-sembunyi oleh para kader dan eks kader Demokrat.
SBY percaya, gerakan GPK PD ini tidak melibatkan para menteri kabinet Indonesia Maju seperti Mahfud MD, dan Yasonna Laoly serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BIN Budi Gunawan.
“Partai Demokrat tetap percaya bahwa pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu menahu,” beber SBY.
SBY juga percaya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki kaitan dengan GPK PD. Aktivitas Moeldoko dalam GPK PD hanya mewakili individu tanpa perintah terdapat perintah atasan.
“Saya pribadi sangat yakin bahwa yang dilakukan oleh Moeldoko di luar pengetahuan Presiden Joko Widodo,” tegas SBY.
Lebih lanjut, SBY mengaku tidak akan mendiamkan GPK PD yang berlangsung secara sembunyi ini. Dia akan berjuang bersama kader mencegah GPK PD berjalan sukses.
“Saya akan berjuang bersama pimpinan partai dan seluruh kader partai di mana pun anda berada. Gerakan liar ini tidak boleh dibiarkan,” ujar presiden keenam RI itu. (jpnn/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id