JAKARTA-Peluang Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat pun kandas. Itu setelah seluruh Ketua DPD Partai Demokrat menyatakan setia terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan ikrar janji setia terhadap kepemimpinan AHY ini dilakukan di Cikeas, Bogor pada Selasa (23/2).
“Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat seIndonesia membacakan ikrar setia, tunduk, dan patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan Ketua Umum AHY sebagai ketua umum yang sah sesuai hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020 serta mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM,” ujar Herzaky kepada wartawan, Jumat (26/2).
Herzaky menambahkan, poin dari ikrar tersebut adalah para Ketua DPD Partai Demokrat seIndonesia bertekad untuk melawan pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan kursi ketua umum yang saat ini dipegang oleh AHY.
“Para Ketua DPD Partai Demokrat seIndonesia bertekad untuk membangun dan membesarkan Partai Demokrat yang sedang bangkit dan diterima publik sebagai partai yang senantiasa memperjuangkan harapan rakyat,” katanya.
Dengan ikrar seluruh Ketua DPD tersebut, maka peluang pihak-pihak yang ingin melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggantikan AHY dipastikan tidak akan bisa. “Ini sekaligus membuat pelaksanaan KLB Partai Demokrat secara konstitutional tidak mungkin terjadi,” tegasnya.
Herzaky merujuk dalam AD/ART Partai Demokrat, salah satu syarat sah KLB adalah harus mendapat persetujuan 2/3 Ketua DPD sebagai pemilik suara. Sementara DPD di seluruh Indonesia sudah menyatakan ikrar setia terhadap AHY.
“Jadi 34 DPD, alias 100 persen DPD sudah menyampaikan ikrar kesetiaan kepada hasil Kongres V Tahun 2020 yang menetapkan AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang sah,” pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan ada beberapa kader yang ingin melakukan kudeta terhadap AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Salah satunya adalah Jhoni Allen Marbun.
Mereka melakukan kudeta tersebut untuk menjadikan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum baru. Mereka menggunakan strategi dengan mengumpulkan DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menyepakati diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB).
Sehingga jika KLB tersebut terwujud, maka putra sulung Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni AHY bisa lengser dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat. (jpg)
Sumber: www.fajar.co.id