JAMBI - Setelah hampir satu tahun pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru dan siswa di Kota Jambi akhirnya bisa bertatap muka. Proses pembelajaran tatap muka (PTM) tersebut dimulai sejak tanggal 1 Maret.
Kalangan pendidik di Kota Jambi tentu saja menyambut baik hal tersebut. “Lega, akhirnya bisa tatap muka,” ujar Basyir, kepala SDN 131 Kota Jambi, Rabu, (3/3).
Ia mengatakan PTM dilakukan dengan durasi maksimal 3 jam. Sehari masuk dan sehari belajar dari rumah. Hal itu untuk menghindari penumpukan siswa saat diantar dan dijemput orangtua.
“Siswa dibagi dua kelompok, maksimal 18 siswa. Namun, jika orangtua tidak bersedia PTM, kita layani dengan sistem daring,” katanya.
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Medi Yusva, Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi mengatakan, walaupun PTM sudah diberlakukan, penerapan protokol kesehatan merupakan hal yang mutlak harus diterapkan secara ketat.
“Prokes di sekolah mutlak diterapkan secara ketat untuk melindungi peserta didik dan mencegah meluasnya Covid-19,” katanya.
Lantas, bagi sekolah yang telah diizinkan untuk melakukan tatap muka di kelas, seperti apa protokol kesehatan yang ditetapkan?.
“Tersedia sarana sanitasi yang mencukupi, pengaturan jumlah siswa yang mengikuti PTM, terbentuknya satgas covid 19 di tingkat sekolah yang memastikan prokes diterapkan secara ketat dan kampanye 3 M secara terus menerus,” ujarnya. “Terakhir adanya persetujuan komite sekolah dan orangtua siswa,” pungkasnya. (uci)