MAKASSAR – Beberapa jam pasca peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, beredar foto yang menghebohkan publik. Foto itu dikaitkan dengan wajah pelaku bom bunuh diri di gereja di Jalan Kajaolalido, beberapa saat sebelum melancarkan aksi kejinya tersebut.
Dalam foto itu terlihat, lelaki yang mengendarai motor jenis metik warna orange tampak memakai sorban warna hitam putih dan warna kulit wajah cokelat.
Tampak ia juga mengenakan jaket warna cokelat di tubuhnya, serta tidak menggunakan masker. Berbeda dengan boncengan yang ada di belakangnya.
Tampak yang dibonceng itu hanya memakai cadar warna hitam dan menutupi seluruh tubuh dan wajahnya, sehingga sangat sulit dikenali siapa orang tersebut.
Kendati tak dikenali, dua orang itu disebut-sebut sebagai pelaku bom tersebut, yang kini sudah tewas dengan kondisi tubuh yang berserakan di area gereja tersebut
Meski telah beredar luas dan disebut-sebut demikian, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Endra Zulpan, ternyata belum bisa memastikan bahwa dua orang dalam foto itu adalah pelaku bom bunuh diri yang terjadi pada Minggu pagi (28/3/2021) kemarin.
Pasca kejadian, pihaknya sama sekali tidak pernah membuat statement bahwa dua orang dalam foto itu, adalah pelakunya.
“Itu bukan rilis dari kepolisian. Itu dari medsos jadi belum saya pastikan. Itu (wajah) si wanita tertutup bercadar ya dan tak bisa dikenali. Sementara dari korban TKP wanita itu hancur. Si laki-laki nya sudah teridentifikasi. Tapi mereka pasutri,” pungkas dia di kantornya, Senin (29/3/2021).
Polisi hanya menjelaskan, dua pelaku bom bunuh diri diketahui berinisial LL, usia sekitar 25 tahun. Sedangkan istrinya berinisial YSR yang belum diketahui usianya.
Keduanya adalah Jemaah Asharut Daurah (JAD) dan pernah terlibat operasi di Dolo, Filiphina pada tahun 2012 silam.
Sebelum aksi mengerikannya itu dilakukan, lebih dulu LL berwasiat kepada orang tuanya. Semua itu LL lakukan untuk agama Islam.
“LL sempat tinggalkan wasiat kepada orang tua. Isinya, yang bersangkutan pamit siap untuk mati syahid,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit, di Mapolda Sulsel, Senin (23/2/2021). Wasiat itu disampaikan langsung oleh orang tua LL, kepada polisi yang melakukan pendalaman pasca peristiwa mengerikan itu terjadi kemarin.
Setelah wasiatnya itu sampai, LL bersama dengan istrinya itu, pun mulai beraksi. Pasangan sehidup semati ini pun mempersiapkan diri mereka, demi melakukan bom bunuh diri di gereja yang terletak di jantung Kota Makassar tersebut.
Hingga pada sekitar pukul 10.00 WITA, keduanya pun tiba di pelataran gereja itu dengan menggunakan sepeda motor jenis metik dengan nomor polisi DD 5948 MD.
Setibanya di sana, mereka sempat dicegat oleh petugas satpam Gereja. Namun pada saat itu juga, bom yang sudah melekat di tubuh mereka meledak dan membuat suasana luar gereja dan sekitarnya menjadi mencekam.