MAKASSAR— Sebelum jadi anggota teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dan meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar, Lukman dulunya bekerja di pengisian uang mesin ATM. Kedua pelaku bomber Gereja Katedral Makassar diketahui bernama Lukman (L) dan Yogi Shafitri Fortuna (YSF). Keduanya merupakan warga Makassar.
Lukman bersama Yogi Shafitri baru menikah sekitar 7-8 lalu. Sebelum menikah, Lukman bekerja di salah satu vendor pengisian uang mesin ATM di Makassar.
Namun, setelah menikah, ia berhenti dan tidak diketahui lagi pekerjaannya. Istrinya sendiri diketahui aktif ikut dalam pengajian di rumah tersangka teroris yang mati tertembak di Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar.
“Lahirnya juga di Makassar, tapi sempat tinggal sama Bapaknya di sini. Nah pas bapaknya meninggal, dia masih kecil itu di bawa sama ibunya ke Makassar. Nah, pas itu kita tidak tahu lagi,” kata ketua RW tempat dimana Lukman dan istrinya dimakamkan di Kabupaten Maros, Muzakkar, Senin (29/3).
Mendengar pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ternyata masih kerabatnya, Muzakkar mengaku kaget dan tidak percaya.
Namun, setelah banyak polisi yang datang, ia pun akhirnya percaya.
“Yah awalnya saya kaget waktu dengan informasinya begitu. Nah, pas banyak polisi yang datang dan sampaikan ke saya begitu. Barulah saya percaya. Yah mudah-mudahan diterima di sisi Allah,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menggelar jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3) mengatakan, tersangka Lukman sudah meninggalkan surat wasiat berisi pernyataan mati syahid.
Surat wasiat itu diberikan kepada orang tuanya. “Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tua,” kata Jenderal Sigit saat jumpa pers.
“Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” sambungnya.
Selain itu, Jenderal Sigit mengungkap fakta-fakta lain terkait pasutri pelaku bom bunuh diri di Makassar. Sigit juga mengungkapkan bahwa kedua tersangka menikah pada 6 bulan lalu. Keduanya dinikahkan oleh tersangka teroris yang sudah ditangkap.
“Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu tepatnya 6 bulan lalu dinikahkan oleh Risaldi,” ungkapnya.
Jenderal Sigit mengatakan Risaldi adalah tersangka teroris yang ditangkap pada Januari 2021. Dia merupakan kelompok JAD yang terkait dengan pengeboman Gereja di Jolo, Filipina, pada 2018. “Risaldi yang beberapa waktu lalu telah ditangkap di Januari,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
(ral/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id