JAMBI - Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) akan menambah 20 aplikasi lagi tahun ini. Aplikasi tersebut tersebar di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kadis Kominfo Kota Jambi, Nirwan mengatakan, Diskominfo sifatnya hanya menerima, yang mengusulkan dari OPD, sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama bidang pelayanan.
Nirwan menyebutkan, tahun lalu pihaknya menyelesaikan sebanyak 35 aplikasi yang juga merupakan usulan dari beberapa OPD.
\"Kami sekarang sudah punya sembilan programmer, jadi pembuatan aplikasi ini bisa lebih hemat dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan,\" katanya.
Kata Nirwan, jika membeli dalam bentuk jadi, satu aplikasi siap pakai bisa seharga Rp 50 jutaan. \"Kami tahun lalu dengan 35 aplikasi hanya menghabiskan dana Rp 300 jutaan. Kalau misalnya kita beli semua tentu sekitar Rp 1,5 miliar. Jadi kita rekrut programmer supaya lebih hemat,\" tuturnya.
Selain itu, pihaknya saat ini telah melakukan perawatan (maintenance) terhadap beberapa aplikasi dan website. \"Ada beberapa yang kita upgrade, totalnya saat ini ada 70 aplikasi yang sudah dibuat oleh Pemkot Jambi,\" katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan, tujuan dibuatnya aplikasi adalah memudahkan proses pelayanan. Sehingga jangan sampai aplikasi yang ada sekarang justru tidak bermanfaat atau justru menyulitkan. \"Yang terpenting juga adalah bukan banyaknya aplikasi, tapi bagaimana aplikasi itu bisa dimaksimalkan penggunaannya dalam pelayanan masyarakat, bukan sebaliknya,\" katanya.
Kata Maulana, sistem aplikasi dalam sebuah pelayanan publik memang tidak bisa dihindari, mengingat saat ini kota-kota besar di Indonesia tengah berlomba-lomba untuk menjadi kota pintar. \"Eranya memang sudah begitu, serba digital. Ini juga bisa memutus mata rantai pungutan-pungutan pada sentra pelayanan,\" pungkasnya. (hfz)