Juga Isi Seminar Kewirausahaan
JAMBI- Wakil Wali Kota Jambi, Maulana melepas resmi kendaraan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa di Sulawesi Barat, di Jalan Hayam Wuruk, Minggu (7/2). Bantuan kemanusiaan ini adalah bantuan yang dikumpulkan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Jambi dari para relawan, donatur dan masyarakat Jambi lainnya.
Kata Maulana, bantuan yang telah dikumpulkan ini terdiri dari ratusan karung beras air mineral, pakaian, dan makanan siap saji. Bantuan ini merupakan hasil dari penggalangan dana dari organisasi masyarakat, perguruan tinggi, forum OSIS, relawan, dan masyarakat Kota Jambi lainnya yang dikumpulkan dan disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Jambi.
\"Saya mewakili pemerintah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu, semoga bantuan ini bermanfaat bagi saudara yang membutuhkan,\" katanya.
Maulana juga mengucapkan terimakasih kepada para dermawan yang telah memberikan bantuan untuk warga yang terkena musibah di Sulawesi Barat. Nantinya bantuan ini dari Jambi akan menuju Teluk Bayur dan bertemu dengan saudara-saudara yang mengirimkan bantuan dari seluruh nusantara untuk disalurkan kepada korban.
\"Pemkot Jambi juga akan terus mendorong kegiatan kegiatan kemanusiaan ini terus dijalankan kedepannya sebagai bentuk solidaritas sebangsa dan se Tanah Air,\" katanya.
Terpisah, dihari yang sama, Minggu (7/2), Wakil Wali Kota Jambi, Maulana juga didaulat sebagai pembicara dalam kegiatan webinar nasional yang dilaksanakan oleh Generasi Baru Indonesia (GenBI) dari UIN STS Jambi. Dalam paparannya, Maulana membahas tentang pendidikan kewirausahaan ditengah pandemi Covid-19. Webinar tersebut dilaksanakan di ruang COC Kota Jambi.
Maulana menjelaskan tentang peluang- peluang usaha yang harus dikembangkan di tengah pandemi, dan para pemuda tidak boleh terpuruk dengan kondisi pandemi ini. Melainkan harus mencari ide dan inovasi baru terutama saat ini.
Ia menambahkan, di tengah-tengah pandemi ini, jumlah pengangguran terbuka di kota jambi meningkat sekarang menjadi 10,6 persen, sementara di tahun 2020 yang sebelumnya hanya 6,4 persen. Peningkatan angka penangguran ini harus disikapi dengan mengembangkan potensi, ide dan inovasi untuk menjadi seorang entrepreneur. (hfz)