JAKARTA - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago ikut merespons polemik soal larangan ceramah agama di BUMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Irma mengaku paham betul bahwa BUMN tidak pernah melarang adanya ceramah atau pengajian di lingkungan masing-masing. Dia bahkan menyebut menteri BUMN Erick Thohir justru kerap meminta para direksi perusahaan pelat merah memperbaiki musala.
\"Saya yakin ini hanya miskomunikasi saja,\" ucap Uni Irma kepada JPNN.com, Minggu (11/4). Oleh karena itu, mantan politikus Senayan memastikan tidak ada larangan ceramah keagamaan di lingkungan BUMN. \"Bukan dilarang ceramah atau ngajinya, tetapi jangan undang penceramah dari simpatisan ormas yang dilarang oleh pemerintah,\" ucap Irma.
Perempuan kelahiran Metro, Lampung itu menyebut banyak ulama yang melakukan kajian tentang hadis dan berceramah tentang bagaimana melaksanakan rukun iman dan rukun Islam yang bisa dihadirkan. \"Itu lebih penting untuk umat. Membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang iman dan Islam, serta pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari,\" pungkas Irma.
Sebelumnya, kajian online Meeting Ramadhan 1442 H yang digelar @BakisPelni (Badan Kerohanian Islam), rencananya diisi oleh pembicara seperti Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Subhan Bawazier, KH Cholil Nafis yang juga Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah dibatalkan oleh Direksi dan Komisaris PT Pelni.
Kebijakan pelarangan itu dilakukan oleh dewan komisaris dan direksi perusahaan pelat merah itu dengan alasan tidak berizin. Bahkan, seorang pejabat di Pelni digeser posisinya gara-gara kajian itu. (fat/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com