“Jadi apa yang kau minta?” Tanya Adelard, Ciel berpura pura berpikir.
“Kau tahu akhir – akhir ini aku sangat ingin menambah koleksi lamborghini ku Ad, dan salah satu lamborghini yang aku inginkan itu Lamborghini Veneno Roadster yang kau miliki. Bagaimana menurutmu?” Ciel semakin terkikik geli melihat Adelard mulai kelimpungan mendengar permintaanya.
“Hmm, bagaimana jika ku belikan lamborghini Veneno saja. Kau juga belum memiliki itu kan? Tawar Adelard dengan keringat dingin, takut – takut Ciel menolak tawarannya.
Karena tidak tahan akhirnya Ciel lagi – lagi menyemburkan tawanya, sungguh melihat wajah tertekan Adelard adalah sesuatu yang sangat menghibur untuk Ciel.
“BWAHAHAHAHAHA” Tawa Ciel,
“Kau harus melihat wajahmu Ad, wajahmu sangat menggelikan.” Lanjut Ciel, Adelard pun tidak menggubris ejekan Ciel tentang wajahnya, selama kesayangannya aman, maka tidak masalah.
Namun lama kelamaan tawa Ciel tidak juga mereda, membuat Adelard kesal dan berniat meninggalkan Ciel di ruang makan sendirian. Sebelum benar – benar meninggalkan Ciel, Adelard mengambil roti tawar dan menyumpalkannya ke mulut Ciel.
“TUTUP MULUTMU SIALAN!” Ucap Adelard berlalu pergi, tidak mempedulikan Ciel yang kini tersedak karena sumpalan roti tiba – tiba darinya.
***