Sambil Gendong Bayi, Suami Istri dan 2 Anaknya Nekat Jalan Kaki 282 KM dari Jateng ke Bandung

Sabtu 08-05-2021,00:00 WIB

BANDUNG— Sikap nekat jalan kaki 282 km terpaksa dilakoni Dani (39) beserta istrinya Masitoh Ainun Lubis (36) beserta 2 bayinya karena tak punya ongkos naik bus. Sekeluarga ini nekat menempuh jarak ratusan km dengan jalan kaki dari Gombong Jawa Tengah menuju ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Mereka sudah berjalan selama 6 hari, dan keluarga ini telah sampai di Ciamis, Jawa Barat, Jumat (7/5/2021). Dani dan istrinya Masitoh Ainun Lubis membawa kedua anaknya bernama Manta (3) dan Hanum (1,5).

Mereka terlihat tengah berbicara seorang pria yang menawarkan tumpangan. Dani mengaku berangkat dari Gombong pada Minggu sore pekan ini. Sudah 6 hari mereka jalan kaki.

Berbekal tas ransel hitam dan uang Rp 120 ribu, Dani nekat membawa istri dan anaknya untuk pulang ke kampungnya lantaran sudah tidak memiliki lagi pekerjaan.

Sebelumnya dia bekerja di sebuah perusahaan konveksi dan kini sudah berhenti.

“Di sana sudah tidak ada lagi kerjaan, tidak punya apa-apa. Jadi memutuskan untuk pulang ke Soreang. Tidak akan ke sana lagi, mau menetap di Soreang,” ujar Dani.

Dalam perjalanannya, Dani sekeluarga biasa beristirahat di SPBU atau masjid yang ada di sepanjang jalan.

Keluarga kecil ini berjalan sehari bisa mencapai 25-30 kilometer. Berhenti pada malam hari untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan setelah subuh.

“Alhamdulillah selama perjalanan berjalan lancar, tidak ada hambatan. Banyak juga orang-orang baik yang memberi bekal dan makanan saat di jalan,” ungkapnya.

Dani mengaku terpaksa berjalan kaki karena tidak memiliki ongkos untuk naik angkutan umum. Terlebih saat ini angkutan pun dihentikan karena larangan mudik.

“Upah dari pekerjaan konveksi cukup untuk makan dan bayar kontrakan saja. Saya berjalan kaki pulang ke Bandung cuma bawa uang Rp 120 ribu untuk membeli makan, minum. Tapi Alhamdulilah dalam perjalanan ada rezeki untuk anak-anak, banyak yang ngasih,” ucapnya.

Dani mengaku tidak meminta bantuan ke pemerintah karena trauma.

Ia memiliki pengalaman tahun sebelumnya saat berjalan kaki pulang kampung tapi dianggap modus. Kini pun ia akan menghindar saat ada petugas pengamanan mudik. “Saya takut dibilang modus, jadi natural saja berjalan kaki sampai ke Soreang,” ungkapnya.

Apabila tidak ada kendala, Dani memperkirakan akan sampai ke Soreang Bandung pada hari kedua Lebaran atau seminggu lagi.

(ral/int/pojoksatu)

Tags :
Kategori :

Terkait