JAKARTA– Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir ikut mengomentari video pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat membeli Bipang Ambawang, atau babi panggang kuliner khas Kalimantan untuk oleh-oleh mudik dan libur lebaran.
Menurut Gus Nadir, apa yang dikatakan Jokowi tidak elok. Meskipun bukan ditujukan untuk ummat Islam, tetapi konteks pembicaraan Jokowi untuk mudik dan lebaran.
“Ngomong pesan Bipang (babi panggang) dalam konteks liburan lebaran tentu kurang elok” kata Gus Nadir di Twitter-nya, Sabtu (8/5).
Namun demikian, lain sisi Gus Nadir bilang bahwa menyebut Bipang Ambawang juga bisa dipahami. Sebab libur kali ini akan bersamaan dengan kenaikan Isa Al-Masih.
“Tapi jangan lupa juga ada libur kenaikan Isa al Masih. Artinya, menyebut Bipang dalam konteks ini tentu bisa dipahami. Kelirunya itu gak semua konteks liburan disebutkan sedari awal. Heboh deh,” kata Gus Nadir.
Sebelumnya, dalam potongan video pidato Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berbicara tentang larangan mudik di tengah pandemi.
Jokowi kemudian menyarankan agar masyarakat bisa memesan kuliner melalui online. Jokow kemudian menyebut satu-satu nama kuliner dan daerahnya. Termasuk bipang ambawang atau babi panggang khas Kalimantan.
“Untuk bapak/ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” kata Jokowi dalam video tersebut. (fin/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id