PORTO—Chelsea juara Liga Champions 2020/2021. Itu setelah mereka mengalahkan Manchester City dengan skor1-0 di babak final yang berlangsung di Estadio Do Dragao, Minggu, 30 Mei hari ini. Ini adalah gelar kedua Chelsea setelah kemenangan pertama mereka 2012 silam.
Jalannya pertandingan
Manchester City yang secara mengejutkan memainkan Raheem Sterling dan bermain dengan lima pemain bertipe menyerang sekaligus sejak menit awal langsung menekan pertahanan Chelsea. Namun, peluang terbaik lebih dulu didapatkan Chelsea melalui Timo Werner di menit ke-9 dan 13. Sayang, bomber Jerman itu tampak kurang tenang sehingga dua peluang emas itu tidak mampu ia maksimalkan untuk menjebol City.
Peluang ketiga didapat Chelsea di menit ke-17 ketika Ben Chilwell mengirim umpan silang yang tidak bisa dijangkau Ruben Dias. Bola ditanduk N’Golo Kante, namun masih melayang di atas mistar gawang.
Setelah terus menekan, City yang tampak kerepotan mengalirkan bola dari lini tengah karena hanya mengandalkan Ilkay Gundogan akhirnya mendapatkan peluang bagus di menit ke-27 ketika Kevin de Bruyne mengirim umpan kepada Phil Foden di dalam kotak penalti. Beruntung bagi Chelsea, tendangan Foden bisa diblok Antonio Rudieger.
Ancaman berikutnya datang dari sayap kanan City. Tapi bola umpan tarik Riyad Mahrez ke dalam kotak penalti gagal dijangkau Foden. Wasit Antonio Mateu Lahoz mengeluarkan kartu kuning pertamanya di menit ke-34 kepada Ilkay Gundogan yang melanggar Mason Mount.
Serangan balik The Blues di menit ke-36 memberi ancaman serius bagi pertahanan City. Beruntung bola yang digiring Kai Havertz mampu direbut Oleksandr Zinchenko. City yang melakukan 52 persen penguasaan bola akhirnya mendapatkan upaya on target pertamanya melalui Riyadh Mahrez yang dengan mudah bisa ditangkap Edouard Mendy.
Chelsea kehilangan Thiago Silva di menit ke-39 yang mengalami masalah paha. Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel kemudian memasukkan Andreas Christensen. Lewat serangan balik cepat, Chelsea akhirnya membuka keunggulan di menit ke-42.
Mason Mount yang mendapat bola di area sendiri melihat pergerakan Kai Havertz di garis tengah mengirim umpan terobosan. Havertz mampu mengontrol bola dengan baik dan berhadapan langsung dengan kiper Ederson Moraes. Dengan mudah, Havertz menaklukkan Ederson dalam duel satu lawan satu sebelum menceploskan bola ke gawang kosong. Skor 1-0 ini bertahan hingga turun minum.
Kembali ke lapangan, City masih mendominasi pertandingan. Namun, tidak ada ancaman berarti yang bisa mereka hasilkan. Sementara Chelsea hanya mencoba mengganggu dengan serangan balik dan umpan-umpan jauh.
Pada menit ke-58, City kehilangan kapten mereka, Kevin de Bruyne. Pemain Belgia itu harus meninggalkan lapangan karena cedera setelah berbenturan dengan Rudieger yang berbuah kartu kuning bagi bek Jerman tersebut. Gabriel Jesus kemudian dimasukkan Pep Guardiola.
City mengklaim penalti di menit ke-59 ketika menganggap terjadi handball di kotak penalti saat Sterling melepaskan tembakan. Namun, wasit menolaknya. Pengecekan VAR juga mengkonfirmasi tidak terjadi handball.
Pep Guardiola melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Fernandinho menggantikan Bernardo Silva di menit ke-63. Ini direspons Tuchel dengan menarik penyerang utamanya, Werner dan memasukkan Christian Pulisic.
Peluang bagus didapat City beberapa menit kemudian ketika Mahrez mampu menerobos di sisi kanan. Beruntung bagi Chelsea karena umpan Mahrez ke mulut gawang bisa dipotong Cesar Azpilicueta.
Chelsea harusnya bisa menggandakan keunggulan di menit ke-72 ketika serangan balik mereka mampu memporak-porandakan pertahanan City. Havertz yang menggiring bola mengirim umpan kepada Pulisic yang berdiri bebas. Namun, tembakan Pulisic masih menyamping tipis mesko Ederson sudah meninggalkan gawangnya.
Pep Guardiola mencoba memaksimalkan 15 menit terakhir untuk mengejar ketertinggalan dengan memasukkan Sergio Aguero menggantikan Sterling. Setelah itu, City mulai mencoba mengurung pertahahan Chelsea.
Tuchel mencoba mempertahankan keunggulan dengan menarik Mason dan memainkan gelandang, Mateo Kovacic di menit ke-79. Itu terlihat cukup bagus di mana Chelsea tampak lebih seimbang. Satu upaya Aguero di menit ke-84 juga tidak terlalu mengancam dan mampu digagalkan Mendy.